Alzheimer, Penyakit yang Menyerang Memori Otak

Penyakit ini menyerang memori otak dan akan memengaruhi mental dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2014, 12:45 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2014, 12:45 WIB
Alzheimer
(Foto:elitemassagechairs.com)

Liputan6.com, Jakarta Kelupaan dan kebingunan yang terjadi adalah gejala kecil dari penyakit Alzheimer. Penyakit ini menyerang memori otak dan akan memengaruhi mental dalam kehidupan sehari-hari. 

Seperti yang dilansir dari Mayoclinic, Kamis (3/7/2014), pengobatan Alzheimer dapat dilakuan dengan mengonsumsi obat bersamaan dengan proses komunikasi dan kegiatan sehari-hari yang tidak memeras kinerja otak.

Deskripsi

Alzheimer adalah penyakit yang dapat menyerang memori dan fungsi mental penting lainnya. Biasanya penyebab penyakit ini dikarenakan demensia, sekelompok gangguan otak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan intelektual dan sosial. Perubahan yang terjadi pada pengidap Alzheimer cukup berat dan mengganggu kehidupan sehari-hari.


Akan terjadi penurunan memori dan mental pada pengidap Alzheimer dikarenakan sel-sel otak yang menurun dan mati.

Gejala & Penyebab

Alzheimer
(Foto: express.co.uk)


Gejala


Awalnya, meningkatnya kelupaan atau kebingungan ringan yang merupakan salah satu gejala Alzheimer yang perlu diperhatikan. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, penyakit ini akan merampas memori otak Anda.


Penderita Alzheimer akan menjadi orang pertama yang menyadari kalau ia mengalami kesulitan mengingat hal-hal yang biasa, serta kesulitan mengingat hal yang baru saja terjadi. Penderita Alzheimer tidak akan menyadari adanya perubahan yang terlihat pada sekitarnya.


Gejala yang ditimbulkan oleh pengidap Alzheimer adalah:


1. Mengulangi pertanyaan berulang-ulang bahkan tidak menyadari kalau sudah mengajukan pertanyaan sebelumnya


2. Lupa percakapan, janji atau kejadian


3. Sering menempatkan benda-benda di tempat yang tidak logis


4. Lupa nama-nama anggota keluarga dan benda yang biasa digunakan sehari-hari


5. Kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasi objek


6. Kesulitan mengambil bagian dalam sebuah percakapan


7. Depresi


8. Kegelisahan


9. Penarikan diri dari kehidupan sosial


10.Mudah marah


Penyebab


Menurut para ilmuan, penyakit Alzheimer merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, gaya hidup dan lingkungan yang dapat memengaruhi otak secara perlahan.


Penyebab dari Alzheimer belum sepenuhnya diketahui tapi efeknya jelas akan berpengaruh pada otak yang akan membunuh sel-sel otak. Otak yang terkena Alzheimer memiliki sel lebih sedikit dan banyak berhubungan di antara sel-sel hidup dari pada otak yang sehat.


Alzheimer juga menyebabkan penyusutan otak yang signifikan dan akan menemukan dua jenis kelainan saat dokter melihat dengan menggunakan mikroskop.

Kedua jenis kelainan tersebut yaitu:


1. Plaques

Kelompok dari protein ini dibentuk juga sebagai beta-amyloid yang dapat merusak dan menghancurkan sel-sel otak dalam beberapa cara. Termasuk mengganggu komunikasi sel-sel. Walaupun penyebab utama kematian Alzheimer belum diketahui, kumpulan dari beta-amyloid pada bagian luar sel-sel otak adalah penyebab utama.

2. Tangles

Sel-sel otak tergantung pada dukungan transportasi sistem internal untuk membawa nutrisi dan bahan penting lainnya. Sistem ini membutuhkan struktur normal dan fungsi protein yang disebut tau.

Pengobatan

Pikun
(Foto: Istimewa)


Pengobatan


Pengobatan Alzheimer saat ini hanya dapat membantu sementara waktu untuk dengan gejala memori dan perubahan kognitif lainnya.

Terdapat dua jenis obat yang digunakan, yaitu:


1. Cholinesterase Inhibitor

Obat ini bekerja dengan meningatkan kadar zat kimia yang berhubungan dengan sel-sel di otak. Cholinesterase Inhibitor umumnya diresepkan termasuk dengan donepezil (Aricept), galantamine (Razadyne), dan rivastigmine (Excelon). Efek samping dari obat ini adalah diare, mual dan gangguan tidur.


2. Memantine

Obat yang biasa disebut dengan namenda ini bekerja di jaringan komunikasi sel otak dan akan memperlambat perkembangan gejala dengan penyakit sedang sampai berat. Obat ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan Cholinesterase Inhibitor.


Selain mengonsumsi obat, pengobatan Alzheimer harus didukung juga dengan cara menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk pengidap Alzheimer. Seperti dengan memperkuat kegiatan dan kebiasaan rutin dan meminimalikan sesuatu yang menuntut memorinya bekerja keras. (Rima Wahyuningrum/Igw)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya