Liputan6.com, Jakarta Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi pada sebuah lomba ilmiah bergengsi level internasional. Ketiganya berhasil mengharumkan nama FKUI dengan meraih prestasi sebagai juara 1 pada lomba poster session di European Students Conference (ESC), yang diselenggarakan pada tanggal 17 - 20 September 2014 di Berlin, Jerman.
Ketiga mahasiswa tersebut, Beladenta Amalia, Arini Purwono, dan Setyo Budi Premiaji Widodo merupakan mahasiswa FKUI angkatan 2009 ikut serta dalam lomba penelitian ilmiah yang diikuti lebih dari 500 peserta.
Pada penyelenggaraan ke-25 tahun ini, ESC mengangkat tema 'Rethinking Medical Research – how do we achieve innovation?'. Meski tidak mudah, namun buahnya sangat membanggakan, Beladenta Amalia berhasil meraih juara 1 pada kategori infectious disease dengan judul abstrak 'Colonization of Methicillin – resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) and History of Hospitalization: How Do They Correlate in ICU Patients'.
Sedangkan Arini Purwono berhasil meraih juara 1 pada poster session kategori microbiology / genetics dengan judul 'Infection of Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Producing Enterobacteriaceae and Its Association with Antibiotic Use in Patients of Central ICU RSCM in 2011'.
Dan Setyo B.P Widodo berhasil meraih juara 1 pada poster session kategori public health dengan judul 'Factors Affecting Adherence on Hypertension Treatment: A Qualitative Study'.
"Kami bangga dan bahagia. Tapi prestasi ini tidak lepas dari peran dosen pembimbing yaitu dr. Yulia Rosa Saharman, SpMK dari Departemen Mikrobiologi FKUI yang merupakan dosen pembimbing Beladenta dan Arini, serta dosen pembimbing Setyo yaitu dr. Aria Kekalih, MTI dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI," kata ketiganya melalui pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Selasa (7/10/2014)
Tak hanya kemenangan yang berhasil diraih, Setyo yang bersaing dalam kategori Public Health pun menorehkan prestasi lain. Ia berhasil menjadi presentan terbaik dan meraih penghargaan bergengsi berupa World Health Summit Award. Dengan award tersebut, Setyo berhak atas grant berupa fasilitas akomodasi dan transportasi (travel administration) sebesar 900 Euro untuk berpartisipasi pada World Health Summit yang akan berlangsung pada 19-22 Oktober 2014 di Berlin, Jerman.
World Health Summit adalah konferensi kesehatan yang membahas mengenai masalah kesehatan dunia dan tantangannya. Kegiatan ini akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 partisipan dari seluruh dunia yang terdiri dari peneliti, birokrat, akademisi dan masyarakat umum. Pada kegiatan ini, Setyo mendapat kesempatan yang sama dengan partisipan lainnya untuk mengkritisi dan memberi usulan mengenai perkembangan kesehatan bersama pakar dari berbagai belahan dunia.
Advertisement