Wing Chun Juga Ajari Cara Mengolah Energi Chi

Wingchun bukan hanya mengajarkan teknik bela diri seperti serangan atau menangkis tapi juga melatih mental

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Okt 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 15:00 WIB
Tak Hanya Sehat Fisik, Wingchun Juga Bikin Sehat Mental
Wingchun bukan hanya mengajarkan teknik bela diri seperti serangan atau menangkis tapi juga melatih mental

Liputan6.com, Jakarta Latihan bela diri seperti silat, karate atau taekwondo mungkin sering kita dengar. Tapi bagaimana dengan Wing Chun? teknik kungfu, beladiri China ini memang semakin booming sejak film Ip Man rilis pada 2008.

Yang menarik, menurut pelatih Wing Chun Naga Putih, Master Gatut Suwardana, Wing Chun bukan hanya mengajarkan teknik bela diri seperti serangan atau menangkis tapi juga melatih mental pengikutnya.

"Latihan wing chun itu bukan hanya melatih diri menjadi kuat secara fisik, tapi juga mental. Dalam beladiri ini, peserta bisa melatih keseimbangan, ketenangan jiwa dan menghilangkan stres sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh pada kesehatan," katanya saat ditemui di kawasan Sawangan, Depok Jawa Barat, ditulis Senin (13/10/2014)

Master Dana menerangkan, pada dasarnya manusia memiliki chi (energi) positif dan negatif yang memengaruhi jiwanya. Jika fisik dan jiwanya tidak menyatu maka seseorang akan mudah stres dan depresi. Tapi bila ini dilatih dengan baik, maka chi negatif akan melebur dan seseorang itu akan bersikap baik dari perilaku dan pikiran.

Kung Fu Wing Chun Naga Putih sendiri merupakan beladiri China Selatan yang konon tahun 1930 bernama Wing Chun Naga Hitam yang memiliki 1500-an teknik yang mematikan. Perguruan tersebut sangat disegani dan ditakuti oleh kalangan aliran beladiri mana pun karena memiliki teknik yang telah teruji dan sangat mematikan.

Bentuk mau pun pola jurus yang dimiliki Perguruan Wing Chun Naga Hitam merupakan jurus Shaolin yang sudah langka, yaitu aliran utara dan selatan. Perguruan ini disebarkan ke Indonesia oleh Bhiksu She Han Giok, salah satu dari delapan Pendekar Wingchun terhebat kala itu. Selain berdagang, beliau masuk juga menyebarkan beladiri China. Tahun 1960 dia sampai di Malang, Jawa Timur, dan memutuskan untuk menetap di sana, tepatnya di Vihara Buddha Malang.

Di tempat tersebut, ia mengajarkan ilmu beladiri yang dikuasainya kepada anak dan kerabat-kerabatnya. Sistem pelatihan pada saat itu masih menggunakan metode kuno khas Wing chun yang terkenal sangat berat, sehingga hanya lima orang murid saja yang bisa bertahan dan sampai meraih gelar master pada tahun 1985. Salah satu muridnya yang berbakat dan berhasil adalah Master Gatut Suwardana, atau yang akrab disapa dengan Mas Dana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya