Liputan6.com, Jakarta Meski jumlah perokok terus bertambah, Cendekiawan muslim Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA yakin bahwa hampir seluruhnya mengetahui bahaya rokok. Namun sayangnya belum ada lembaga khusus yang menampung para perokok yang ingin 'taubat ' ini.
"Saya yakin bahaya rokok hampir semua orang sudah tahu. Tapi yang tahu ini, cenderung tidak bisa berhenti dalam waktu lama. Ketika mereka berusaha berhenti atau usaha paling lama sebulan sampai dua bulan, kemudian lingkungan membuat mereka terangsang merokok lagi. Melihat itu, saya rasa perlu pemerintah perlu memfasilitasinya," kata pakar Alquran berusia 70 tahun tersebut pada Liputan6.com saat ditemui Pusat Studi Al-Qur'an, Jumat (17/10/2014).
Baca Juga
Menurut mantan Menteri Agama itu, kebiasaan merokok memang tidak bisa dihindarkan lantaran sesuatu yang disukai atau kebiasaan itu muncul karena kita terbiasa tapi tidak senang. Dan muncul terbiasa tapi senang.
Advertisement
"Bagi perokok, mungkin mereka terbiasa karena ada zat adiktif di dalamnya tapi mereka senang melakukannya, belum tentu. Lingkungan bisa mengubahnya. Dengan iklan 'Rokok Membunuhmu' Kita harap mereka yang terbiasa itu menganggapnya buruk. Itu dulu langkah pertama karena itu yang bisa mengantar mereka berhenti. Selanjutnya, mereka harus difasilitasi," jelasnya.