Satu Jam di Mobil Bersama Perokok, Risiko Kanker Meningkat

Sekelompok bahan kimia beracun yang terhirup perokok pasif tingkatkan risiko aneka penyakit, termasuk kanker.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Nov 2014, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 17:00 WIB
Ini Alasan Perokok dan Penjualan Rokok Stabil dalam 25 Tahun
Ada banyak alasan bagi perokok untuk merokok

Liputan6.com, London Saat bepergian menggunakan bus maupun mobil, acapkali ada orang yang merokok di dalamnya. Menyebalkan itu sudah pasti, namun ada dampak lain yang berbahaya. Cukup  satu jam berada dalam kendaraan dengan orang merokok meningkatkan kadan bahan kimia beracun dalam tubuh

Menurut studi yang dilakukan peneliti dari University of California, perokok pasif yang terekspos asap tiga batang rokok selama berada di mobil bisa meningkatkan level karsinogen dan racun berbahaya di dalam urin. Misalnya kandungan butadiene, acrylonitrile, benzene, methylating agents dan ethylene oxide.

"Kelompok bahan kimia beracun tersebut merupakan bahan yang paling menyebabkan penyakit dari merokok," ungkap investigator senior Profesor Neal Benowitz.

Benowitz menambahkan bahwa ketika perokok pasif menghisap asap rokok risiko terkena kanker, serangan jantung dan penyakit paru-paru meningkat.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer, Epidemiology, Biomarkers & Prevention published by the American Association for Cancer Research menganalisis apa yang terjadi pada tubuh 14 perokok pasif saat duduk tepat di samping perokok dan di belakang pengemudi yang merokok. Dalam satu jam perokok menghisap tiga batang rokok dengan jendala dibuka sekita empat inchi.

Sebelum terpapar asap rokok dalam mobil urin perokok pasif diperiksa. Lalu, setelah delapan jam terpapar urin diambil. Ternyata, ada sembilan bahan kimia dalam asap rokok yang ditemukan di urin perokok pasif.

"Hal ini menjadi pengingat bagi orang-orang yang memiliki riwayat asma maupun serangan jantung untuk melindungi dari dari paparan asap rokok di dalam mobil," terang pemimpin studi dokter Gideon St Helen seperti dilansir laman Daily Mail (15/11/2014).

 

 

Baca Juga

3 Tempat Ini Bantu Anda Berhenti Merokok

Perokok Pasif, Paling Parah Kena Dampak Rokok

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya