Liputan6.com, Jakarta Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengajak masyarakat bersama-sama mendorong anak untuk bisa berkreasi, bukan mengimitasi atau meniru hal yang sudah ada.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Anies melakukan silaturahmi ke SDN Sukmajaya 1 Depok, sekalian melihat sistem pengajaran kurikulum 2013.
Dalam kunjungan tersebut Anies melakukan dialog dengan guru, orangtua murid dan siswa mengenai beragam permasalahan di lapangan.
Advertisement
Tinjauan di kelas, Anies menilai bahwa yang patut didorong adalah kreativitas siswa, bukan malah mengajarkan siswa untuk melakukan imitasi atau upaya peniruan.
"Kita harus mendorong anak berkreasi bukan mengimitasi, misalnya saat ditanya 'how are you' akan selalu dijawab I'm fine, thank you, how about you, jawaban seperti itu seragam di seluruh Indonesia," kata Anies usai mengunjungi kelas di sekolah tersebut.
Anies menambahkan bahwa kreasi yang dimulai dari rumah dan sekolah itu sangat penting dan menjadi dasar agar mereka bisa mandiri dan tidak takut.
"Anak-anak sekolah dini menjadi kunci untuk bebas berkreasi agar Indonesia bisa berubah," ujarnya di hadapan para guru dan orangtua siswa.
Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini terus menambahkan bahwa saat ini kondisi kelas masih cenderung pasif dan harus banyak perubahan.
"Selama ini lebih banyak pasif dan menulis di kertas. Item-item ini terlihat kecil, namun kalau diubah pengaruhnya akan besar," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa kunci perubahan tersebut ada pada metode dan cara mengajar guru yang dinilai harus lebih kreatif lagi dan membuat suasana kelas lebih hidup dengan segala kreativitas.