Studi: Tindakan Aborsi Lebih Aman Dibandingkan Operasi Gigi

Lebih banyak terjadi komplikasi pada operasi gigi geraham belakang dibandingkan tindakan aborsi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Des 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2014, 10:00 WIB
Aborsi
Aborsi bisa menjadi solusi tetapi juga bisa memberi masalah baru

Liputan6.com, New York-
Hasil studi yang dilakukan tim dari University of California mengejutkan. Mereka menyatakan bahwa lebih banyak terjadi komplikasi pada operasi gigi geraham belakang dibandingkan tindakan aborsi.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology ini melakukan studi terhadap 54.911 aborsi pada tahun 2009-201 di California, AS. Penelitian dilakukan hingga enam minggu sesudah mereka melakukan aborsi.
Hasilnya, hanya 2,1 persen perempuan yang melakukan tindakan aborsi mengalami komplikasi. Berbeda dengan komplikasi pada operasi gigi belakang yang bisa menyebabkan adanya komplikasi pada 7-9 persen pasien.

"Saya harap data ini bisa mengklarifikasi bahwa tindakan aborsi adalah tindakan yang aman," terang penulis studi dan asisten profesor di Department of Obstetrics, Gynecology & Reproductive Sciences di UCSF, Ushma Upadhyay, Ph.D seperti NY Daily News dilansir Jumat (12/12/2014).

Di Indonesia tindakan aborsi dilarang kecuali dalam beberapa kondisi tertentu yaitu kedaruratan medis atau kehamilan akibat perkosaan. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Non 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya