Sebulan, Gadis Jepang Ini Disekap dan Jadi Budak Seks

Turis asal Jepang yang diketahui berusia 22 tahun dijadikan budak seks selama 1 bulan setelah disekap di ruang bawah tanah

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Jan 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2015, 19:30 WIB
Turis 22 Tahun Asal Jepang Dijadikan Budak Seks di India
Turis asal Jepang yang diketahui berusia 22 tahun dijadikan budak seks selama 1 bulan setelah disekap di ruang bawah tanah

Liputan6.com, New Delhi - Kekerasan seksual terus terjadi di India. Baru-baru ini, seorang turis perempuan berusia 22 tahun asal Jepang dijadikan budak seks selama satu bulan di ruang bawah tanah yang berada di dekat kuil Buddha yang cukup terkenal di sana.

Kejadian nahas ini bermula saat pada November 2014. Perempuan muda itu tiba di Kolkata, ibu kota negara bagian Bengal Barat, dan mendapat `sambutan hangat` dari tiga orang pemuda lokal di sana.

Perempuan itu tak menaruh curiga saat ketiganya menawarkan tumpangan dan meminta uang senilai US$ 1.200 untuk membawanya pergi ke kuil suci Bodh Gaya di negara bagian Bihar, karena  para pemuda itu faseh sekali berbahasa Jepang.

Tragis, sesampainya di lokasi tujuan, perempuan muda itu diserahkan ke dua pria yang diketahui kakak-beradik yang kemudian mengurungnya di ruangan bawah tanah, dan diperkosa berulang kali selama satu bulan.

Setelah satu bulan dijadikan budak seks, turis Jepang itu berhasil melarikan diri dari Gaya dan menuju kota suci Hindu Varanasi, di mana dia bertemu dengan sejumlah turis asal Jepang yang membantunya menghubungi konsulat di Kolkata.

"Ketika dia datang kepada kami dan mengetahui kejadian yang menimpahnya, kami membantu dia mendaftarkan laporannya ke pihak berwajib," kata Konsulat Jenderal Jepang di Kolkata, Kazumi Endo, seperti dikutip Business Insider, Selasa (6/1/2015)

Meski pada Jumat (2/1/2015) kedua kakak-beradik yang bekerja sebagai pemandu wisata dan juga tiga pria lainnya telah ditangkap pihak kepolisian Kolkata, namun keluarga mereka membantah kalau mereka ikut memerkosa turis Jepang tersebut. Maka itu, dia pun meminta untuk dilakukan visum terhadap korban.

"Kami juga ingin korban diperiksa secara media, untuk membuktikan bahwa saudara-saudara saya tidak bersalah," kata pria yang diketahui bernama Samina Khatoon.

India tak `bersahabat` dengan perempuan?



India tak `bersahabat` dengan perempuan

Sejak kasus pemerkosaan yang dilakukan secara brutal terhadap seorang mahasiswa kedokteran di New Delhi pada Desember 2012, India mendapatkan protes cukup keras dari banyak negara.

Bahkan, `serangan seks` yang dilakukan oleh masyarakat setempat, tidak hanya menimpa masyarakat negara itu sendiri, melainkan juga negara-negara lain di luar negara India.

Pada 2013, seorang turis asal Swiss yang sedang bersepeda untuk menikmati keindahan kota di negara bagian tengah Madhya Pradesh, dirampok dan diperkosa oleh lima orang pria, yang kini semua pelaku dijebloskan ke penjara dan dituntut hukuman seumur hidup.

Kejahatan yang terjadi masih berlanjut hingga Januari 2014, di mana seorang turis asal Denmark berusia 51 tahun dirampok dan diperkosa beramai-ramai dengan ancaman akan ditusuk. Bahkan, kasus ini menjadi berita utama nasional dan internasional.

Bahkan jauh sebelum kasus-kasus ini, pada 2010 seorang wanita asal Jepang berusia 25 tahun diperkosa beramai-ramai saat sedang dalam perjalanan di stasiun kereta api di Gaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya