Liputan6.com, Jakarta Kalau ada orang yang beranggapan bahwa ketika sedang galau lebih baik mendengarkan lagu sedih mungkin Anda keliru. Jika Anda ingin mendapatkan asupan positif justru hindari lagu-lagu sedih.
Begitu disampaikan praktisi bersertifikat Neuro-linguistic programming (NLP), Hipnoterapi, Rapid Change Therapy (RCT) Life Coaching dan Time Line Therapy, Fanny Lara Amabadar saat Liputan6.com menyambangi kediamannya di Ciawi, Bogor, ditulis Selasa (20/1/2015).
"Supaya nggak galau terus, jangan dengerin lagu melow terus. Ketika putus cinta, energi down akan mengalir baik dari dalam dan luar. Sehingga kalau mendengar lagu sedih apalagi dengan lirik putus asa justru akan membuat kita semakin galau. Coba dengar lagu happy atau musik dengan irama yang menyenangkan," kata Fanny.
Selain itu, kata Fanny, menyaksikan berita kesedihan juga bisa membuat kita terkena dampak asupan negatif.
"Kita dikelilingi energi negatif sebenarnya baik dari media ataupun dari lingkungan. Maka itu pilih sumber energi yang dapat membuat kita berpikir. Kalau msialnya menonton film atau musik tujuannya apa? kalau cuma buang-buang waktu 2 jam untuk apa? waktu kita berharga dan nggak bisa dibalikin lho. Kalau hanya penasaran, apa untungnya, tujuannya apa dan apa yang bisa saya dapat, setelah itu terus mau apa. Begitulah hidup. Tanya pada diri sendiri galau itu kenapa, sampai emosinya keluar, baru kita bisa bantu gali masalahnya.
Baca Juga
Sebagai tips agar hidup lebih ceria, rekomendasi menonton tentu film atau bacaan yang lucu. "Hal ini akan membantu mengembalikan energi positif dari dalam tubuh kita. Kalau kita positif tentu kesehatan mental mengikutinya," tukasnya.
Advertisement