Jangan Ragu Tegur Dokter yang Merokok

Rokok masih ditemukan di rumah sakit. Entah itu milik pasien atau dokter. Jika menemukan dokter merokok, jangan ragu menegurnya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Feb 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 14:00 WIB
Ini Alasan Perokok dan Penjualan Rokok Stabil dalam 25 Tahun
Ada banyak alasan bagi perokok untuk merokok

Liputan6.com, Jakarta Salah satu faktor risiko terjadinya kanker jelas-jelas adalah paparan rokok. Paramedis di RS Cipto Mangunkusumo juga tidak menampik bila puntung rokok kerapkali masih ditemukan di RS rujukan nasional tersebut.

Di luar kebiasaan buruk apakah yang merokok pasien atau dokter, senior staf Bagian Radioterapi RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. H. M. Djakaria, Sp.Rad (K) Onk.Rad., menegaskan untuk tidak ragu menegur dokter yang merokok.

"Jangan ragu menegur dokter yang merokok," katanya saat temu media Hari Kanker Sedunia di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Menurut Djakaria, jangan sampai ekonomi negara ini disumbang banyak oleh pabrik rokok. Sebab ini masalah kesejahteraan, "Industri memang akan untung, tapi dampak penyakit yang dihasilkan rokok lebih tinggi," katanya.

Djakaria menambahkan, selain rokok, paparan polusi juga kemungkinan bisa menginduksi kanker. Sehingga kesehatan mereka yang tinggal di wilayah industri juga perlu diperhatikan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya