Liputan6.com, Jakarta Alergi ternyata bukan hanya merugikan keluarga melainkan juga menjadi beban negara. Dengan menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi alergi ini juga cukup tinggi sehingga penting untuk melakukan pencegahan.
Seperti disampaikan spesialis Anak sekaligus anggota Forum Nasional Sadar Alergi (ForNASA), Prof. dr. Sofyan Ismael, Sp.A(K) bahwa alergi tidak hanya membebani keluarga dari segi klinis tetapi juga memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan beban ekonomi keluarga, hingga beban ekonomi negara."Alergi yang paling banyak diderita seperti pilek, alergi kulit hingga asma cukup memakan biaya."
Senada dengan Sofyan, DR. dr. Astrid Sulistomo, MPH, Sp.Ok dari Kedokteran Komunitas FKUI melihat perbandingan antara kelompok yang melakukan pencegahan primer alergi menggunakan formula hidrolisat parsial whey dengan susu formula standar pada bayi yang tidak mendapatkan ASI karena indikasi medis. Hasil yang didapatkan adalah tidak hanya beban ekonomi, alergi juga dapat berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.
“Studi ini memperlihatkan terdapat biaya yang dapat dihemat hingga Rp 4 juta untuk setiap anaknya serta waktu kunjungan ke dokter yang dapat dihindari dengan melakukan pencegahan primer dengan formula hidrolisat parsial whey dibandingkan dengan formula standar," katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, DR. Dr. Herqutanto, MPH, MARS dari Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan orang tua untuk mengintervensi alergi sedini mungkin, karena hal ini dapat membantu keluarga bahkan negara untuk menghemat beban ekonomi yang dapat terjadi akibat alergi.
"Alergi menimbulkan biaya yang cukup besar. Klaim yg diajukan kepada BPJS terkait penyakit alergi juga cukup besar. Beban tersebut harus ditanggung dan dikerjakan bersama-sama. Oleh sebab itu, masalah kesehatan ini sebenarnya bisa dicegah," jelasnya.
Dokter Spesialis Anak Sub-Spesialis Alergi-Imunologi dari RSCM, DR. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) menambahkan, pencegahan primer alergi paling sederhana bisa dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Sedangkan bila ibu memiliki indikasi medis dan tidak bisa menyusui, IDAI merekomendasikan penggunaan formula hidrolisat parsial whey dan formula hidrolisat esktensif kasein untuk mengurangi risiko alergi dan beban ekonomi pada saat yang sama. Walaupun formula tersebut tidak dapat menggantikan manfaat ASI.
Cegah Alergi Bisa Kurangi Beban Negara
Alergi ternyata bukan hanya merugikan keluarga melainkan juga menjadi beban negara.
diperbarui 18 Feb 2015, 18:00 WIBDiterbitkan 18 Feb 2015, 18:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit