Liputan6.com, Jakarta Menurut Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, memasak bisa jadi salah satu terapi untuk mengatasi permasalahan emosi pada seseorang. Ia sering menyarankan aktivitas ini pada beberapa pasien yang mengalami depresi maupun kesepian.
"Memasak sebagai terapi itu tergantung pada orang. Intinya ketika orang melakukan sesuatu dengan passion semua momen yang dijalani jadi menyenangkan. Ketika sudah senang emosinya pun jadi lebih baik," terang Ratih usai acara 'Royco Turut Menjaga Tradisi Makan Masakan Rumah' di Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Ia mengingatkan untuk memunculkan rasa senang dimulai dengan masak yang mudah terlebih dahulu. "Kalau masak yang mudah itu akan mengerjakan dengan senang, nanti kalau susah malah jadi trauma," terangnya.
Advertisement
Dalam terapi ini, perlu diingat bahwa hasil akhir makanan bukan jadi yang terpenting melainkan proses memasak yang diutamakan. Melainkan fungsi terapi memasak yakni melatih kesabaran, ketelatenan dan dedikasi.
Nah, ketika sudah bisa memasak dengan baik dan mendapatkan pujian atas hasil masakan, rasa percaya diri pada seseorang bisa muncul. "Pujian akan menimbulkan rasa percaya diri. Orang percaya diri akan membuat emosinya stabil," terang Ratih lebih lanjut.