4 Hal yang Membedakan Gairah Bercinta Pria dan Wanita

Ada banyak alasan yang membuat perbedaan hasrat seksual pria dan wanita, di antaranya adalah faktor fisik dan psikologis.

oleh Melly Febrida diperbarui 05 Mei 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 19:30 WIB
Seks
(Foto: www.glamour.com)

Liputan6.com, Jakarta Hasrat seksual pria dan wanita sering berjalan tak selaras. Ketika suami ingin bercinta di pagi hari, istri maunya malam hari. Saat istri memilih meringkuk di ranjang dengan buku bacaannya, suami sedang bergairah untuk bercinta. Apa yang menyebabkan ini semua?

Ada banyak alasan yang membuat perbedaan hasrat seksual pria dan wanita. Faktor fisik dan psikologis yang berbeda yang berperan dalam pemicu hasrat seksual. 

Ahli Psikoseksual terkemuka di London Bridge Hospital, Emma Waring, menjelaskan kebanyakan wanita netral secara seksual. Wanita bukan orang yang negatif dengan seks tapi tak mungkin memulainya. Selain itu, wanita memiliki hasrat seksual kurang spontan dibanding pria.

"Mereka (wanita) jauh lebih mungkin terpengaruh oleh kepuasan hubungan, keintiman emosi, dan jika ini terpenuhi dan pasangannya memulai kontak seksual yang mengarah ke gairah maka hasrat seksual akan terdongkrak. Jadi dalam banyak hal merupakan kebalikan dari cara pria berfungsi," kata Waring seperti dikutip Sofeminine (Selasa (5/5/201).

Apa saja yang membuat perbedaan hasrat seksual pada pria dan wanita, berikut rinciannya: 

Pengaruh hormonal

1.Pengaruh Hormonal

Hormon yang mengontrol dorongan seksual pria dan perempuan adalah testosteron. Hormon ini diproduksi testis dan kelenjar adrenal pada pria dan ovarium pada wanita.

"Testosteron seorang pria perlahan-lahan turun dari usia 20 tahun dan pada 75 tahun bisa menjadi setangah saat usia 20 tahun. Testosteron yang terlalu rendah bisa menyebabkan masalah tapi kebanyakan pria bisa mengelolanya dengan baik tanpa masalah," kata Waring.

Lantas, dengan rendahnya testosteron kehidupan seks menurun? Belum tentu juga. Tubuh perempuan jauh lebih sensitif terhadap testosteron dibanding tubuh pria.

Perempuan bisa memiliki pasangan pria dengan kadar testosteron yang dianggap relatif tinggi namun mengeluh libidonya rendah. Ini bisa disebabkan sejumlah faktor seperti kesehatan umum, obat-obatan, stres, depresi dan masalah kesehatan mental lainnya serta faktor hubungan, dan ereksi dan fungsi ejakulasi.

Bagaimana dengan perempuan? Fluktuasi hormon, khususnya selama siklus menstruasi, mempengaruhi intensitas dorongan seks wanita. 

Sebelum ovulasi, tubuh wanita sedang pada puncaknya estrogen dan libido pun melonjak (kecuali pada wanita yang menggunakan kontrasepsi berbasis hormon). Dan setelah melahirkan, wanita mengeluarkan prolaktin, yang mengurangi gairah seks.

Faktor psikologis

2. Faktor psikologis

Pola asuh, budaya, dan sikap sosial serta agama yang menempatkan sejumlah tekanan moral membuat wanita kurang bersedia mengungkapkan keinginannya dibanding pria.

"Ketika saya dengan klien atau pasangan, yang benar-benar membantu bagi saya adalah memahami latar belakang orang itu, termasuk budaya dan agama yang mungkin berdampak pada pikiran mereka tentang seks dan hasrat seksual serta bagaimana mereka belajar tentang seks. 

"Apakah mereka tumbuh dalam keluarga yang berbicara tentang seks dengan nyaman atau apakah ini topik yang memicu perasaan malu? Bagaimana mereka merasa tentang tubuh mereka tumbuh, terutama selama masa pubertas?" kata Waring.

Menurutnya, dorongan seksual pria cenderung impulsif dan berasal dari dalam, sedangkan dorongan seks wanita lebih cenderung terangsang oleh keinginan dan gairah pasangannya, dengan lingkungan yang menyenangkan, dan situasi santai yang mendorong kasih sayang.

Umur dan hasrat

3. Umur dan hasrat seksual

Keinginan seksual pada pria dimulai pada masa pubertas, ketika pria pertama kali mulai masturbasi. Kondisi ini berkembang sampai mereka mencapai usia 50 tahun, dan kemudian dapat mulai menurun. 

Dengan usia, beberapa pria mengalami andropause, penurunan testosteron yang mengarah ke libido rendah.

Sementara pada perempuan, meskipun hasrat seksual dimulai nanti, hal tersebut akan meningkat dengan waktu, dan terutama dengan pengalaman. Kematangan seksual biasanya dicapai pada usia 35 tahun.

Selama menopause, kadar estrogen wanita drop dan ovarium menghasilkan lebih sedikit testosteron. Tapi, karena faktor psikologis juga terlibat, bukan berarti libidonya akan menurun. 

Perempuan lebih banyak memikirkan tentang hubungan dan keinginan mereka, mereka lebih banyak memberikan perhatian di kehidupan seks mereka. Masa menopause dalam kehidupan seorang wanita sering menandai kemajuan dalam gairah seksnya. 

Momen terbaik

4. Momen terbaik pria dan wanita

Mengapa pria begitu lincah di pagi hari ketika wanita tak merasakan yang sama. Penyebabnya, pada pagi hari kadar testosteron pria naik 30 persen sehingga pria lebih berenergi. Sedangkan wanita perlu merasa santai, tenang, dan tak ada beban agar mood untuk bercinta.

Itulah yang membuat waktu ideal perempuan untuk bercinta di malam hari, setelah anak-anak tidur dan melupakan segala kekhawatiran.

Cara Pasangan Selaras

Perbedaan tersebut ternyata juga bisa mengganggu hubungan. Saat pasangan tidak mood, ketidakselarasan ini bisa membuat si dia merasa ditolak, tidak dicintai atau tidak menarik. Untuk menghindarinya, komunikasi satu sama lain itu penting.

Anda berdua perlu untuk mengekspresikan perasaan Anda dan frustrasi sehingga Anda merasa dekat satu sama lain.

"Dalam banyak kasus dari kehilangan hasrat seksual bertemu dengan seorang terapis seks dapat membantu," kata Waring.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya