Anak Berkeringat Saat Bermain, Perlukah Anda Khawatir?

Tugas orangtua adalah membuat anak tetap nyaman saat bermain meski berkeringat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Mei 2015, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2015, 07:30 WIB
Ilustrasi Pola Asuh Anak
Ilustrasi Pola Asuh Anak

Liputan6.com, Jakarta Bermain menjadi bagian dari kehidupan bayi di bawah usia tiga tahun (batita) yang tak dapat dipisahkan. Tugas orangtua mencari tahu apa saja yang harus dilakukan agar si anak selalu merasa nyaman saat bermain.

"Keringat yang dihasilkan saat bermain membuat kepala si kecil lepek. Rambut pun jadi bau asam. Orang dewasa saja tidak nyaman dengan kondisi itu, apalagi anak-anak. Hanya saja dia tidak dapat mengutarakan secara langsung," kata Psikolog Keluarga, Ayoe Sutomo, M.Psi, Psi dalam diskusi 'Lebih Segar dan Wangi Saat si Kecil Aktif Bermain' di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Ketika orangtua tahu apa yang harus dilakukan, anak pun lebih leluasa lagi dalam bermain. "Itulah tugas orangtua, harus membuat si anak nyaman. Sehingga tak perlu khawatir lagi saat dia harus berkeringat akibat bermain," kata Ayoe menambahkan.

Satu sampai tiga tahun merupakan usia bagi anak untuk mengembangkan saraf motoriknya. Menurut Ayoe, usia tersebut merupakan tahapan si anak melakukan eksplorasi.

"Dia bermain, lari-larian, guling-gulingan, dan semua benda akan dipegang. Semua itu karena si anak penasaran. Akibatnya, anak menjadi lebih sering berkeringat. Tapi, tak perlu khawatir bila orangtua tahu caranya," kata Ayoe menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya