Liputan6.com, Jakarta Banyak yang mengira kegiatan menggambar atau melakukan aktivitas seni hanya mengisi waktu luang. Padahal, seni bisa menjadi media pelepasan stres yang menyenangkan.
Seperti disampaikan Art Therapist, Mutia Ribowo, SDs, MA, terapi seni merupakan bentuk psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media komunikasi dan ekspresi. Jadi jangan heran bila terapi ini terlihat menyenangkan namun memiliki makna yang beragam.
"Art therapy bermanfaat bagi anak, khususnya bagi mereka yang kesulitan bicara atau mengekspresikan sesuatu secara verbal. Maklum, anak-anak belum dapat membangun fungsi komunikasi sehingga akan lebih mudah melihat hasil gambar atau karya seni lainnya," katanya saat ditemui wartawan di acara `Hi Lo Drawing Competition 2015` di Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Advertisement
Art therapy, kata Mutia, juga bisa menganalisa masalah yang dialami anak misalnya turunnya nilai di sekolah hingga kecenderungan kekerasan seksual. Dengan meminta anak menggambar, terapis seni yang juga psikolog ini akhirnya bisa mengetahui masalahnya.
"Anak yang sukses melakukan art therapy akan lebih rileks mengungkap trauma, dia juga akan menemukan sesuatu yang baru dan lebih positif. Dan yang penting, gambar biasanya juga bisa dijadikan alat bukti untuk mengetahui pelakunya," jelasnya.