Liputan6.com, Jakarta Tim dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo, Dr Tri Martono Utomo, mengatakan, kelima bayi kembar saat ini sedang mengalami kelainan pada jantung yaitu, kebocoran atau biasa disebut PDA Patent Ductus Arteriosus. Ini adalah kondisi kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah.
"Saat ini kita masih berusaha keras untuk menangani kelain jantung bawaan kelima bayi," tuturnya (22/6/2015).
Dia mengatakan bahwa bayi prematur, memang hal biasa jika terjadi kelainan jantung. Sebab, lahir prematur merupakan lahir yang kurang cukup bulan sehingga pembentukan organ tubuh tak sesempurna ketika bayi lahir usia cukup bulan atau 9 bulan 9 hari.
"Oleh sebab itu, tim dokter akan meberi obat obat khusus untuk menutup kebocoran jantung bayi, serta melakukan penjagaan selama 24 jam untuk mengetahui kondisi bayi," tandasnya.
Sementara itu orang tua kelima bayi mengaku gelisah degan temuan ini. Namun mereka berharap yang terbaik untuk kelima bayinya.
"Awalanya saya merasa resah. Tapi setelah diberi penjelasah tim dokter, saya jadi mengerti dengan kondisi kelima bayinya yang lahir prematur seperti anak saya," kata Kapten Laut Hari Saputra, ayah dari bayi kembar lima tersebut.
Sementara itu orang tua kelima bayi mengaku gelisah degan temuan ini. Namun mereka berharap yang terbaik untuk kelima bayinya.
"Awalanya saya merasa resah. Tapi setelah diberi penjelasah tim dokter, saya jadi mengerti dengan kondisi kelima bayinya yang lahir prematur seperti anak saya," kata Kapten Laut Hari Saputra, ayah dari bayi kembar lima tersebut.
Sekedar diketahui bahwasanya pasangan suami isteri Kapten Laut Hari Saputra dan Nia Rahmawati warga Wonokromo Surabaya telah melahirkan bayi kembar lima pada tiga hari yang lalu, kelahiran tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di RSUD Dr Sutomo Surabaya.
Kelahiran tersebut hasil dari program inseminasi, atau salah satu teknik untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi (diproses) ke dalam rahim menggunakan kateter, dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan. (Dian Kurniawan)