Liputan6.com, Jakarta Cermat membaca label pada kemasan makanan. Hal ini akan membuat Anda lebih peka terhadap bahan makanan yang berdampak pada kesehatan.
Ada banyak penelitian yang mengungkap bagaimana penguat rasa atau Monosodium Glutamate (MSG) menyebabkan obesitas. Bahkan, para ilmuwan di Spanyol menemukan, tikus laboratorium yang diberi makanan ber-MSG menyebabkan peningkatan nafsu makan sebesar 40 persen.
Mengutip Prevention, Senin (10/8/2015) ada alasan sebenarnya mengapa MSG begitu kontroversi di kalangan medis. Pertama, bahan kimia ini bekerja sebagai obesogen karena memberikan kelezatan pada setiap masakan. Kedua, MSG telah terbukti membuat kita tahan terhadap leptin (leptin adalah hormon yang membuat Anda merasa kenyang). Dan MSG menyebabkan sekresi insulin yang membuat Anda lapar lebih cepat.
Advertisement
Selain itu, MSG adalah bentuk dari excitotoxin, yang dapat merangsang kematian sel-sel otak, memperburuk ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit Lou Gehrig, dan banyak lagi.
Untuk itulah, tersedia antioksidan-seperti vitamin C dan E dan selenium yang dapat memperbaiki kerusakan. Selain itu, magnesium, kromium, dan seng juga dapat membantu melindungi sel saraf dari MSG.
Tapi untuk mencegah penyakit di kemudian hari, mungkin ada baiknya dari sekarang untuk memperhatikan nama lain MSG, seperti:
• Autolyzed yeast
• Autolyzed yeast protein
• Calcium glutamate
• Carrageenan
• Glutamate
• Glutamic acid
• Hydrolyzed corn
• Ingredients listed as hydrolyzed, protein fortified, ultra-pasteurized, fermented, or enzyme modified
• Magnesium glutamate
• Monoammonium glutamate
• Monopotassium glutamate
• Natural flavors (ask manufacturers their sources, to be safe)
• Pectin
• Sodium caseinate
• Soy isolate
• Soy sauce
• Textured protein
• Vegetable extract
• Yeast extract
• Yeast food