Liputan6.com, New York- Mengonsumsi minuman keras di usia muda dapat menghambat perkembangan otak, menyebabkan kerusakan otak, dan meningkatkan risiko penggunanaan narkoba di kemudian hari. Mengingat dampak besar pengaruh alkohol terhadap seseorang terlebih pada remaja, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para tenaga medis untuk memberi edukasi bahaya miras sejak usia dini.
Anak-anak di Amerika Serikat mulai mengenal alkohol pada usia 9 dan 13 tahun. Bila orang-orang usia muda terpapar iklan alkohol dan pemasarannya, hal ini meningkatkan potensi mereka untuk coba mengonsumsi minuman keras hingga minum lebih banyak seperti diungkap penulis dari AAP dalam laporannya.
"Jika anak-anak dan remaja kurang pengetahuan akan bahaya minuman keras, hal ini menempatkan mereka dalam hal serius mulai dari pesta miras hingga kematian," tutur anggota Komite Penyalahgunaan Zat, Lorena Siqueira dikutip laman Time, Selasa (1/9/2015).
Advertisement
Di negara Paman Sam ini, zat yang paling umum disalahgunakan anak-anak dan remaja adalah alkohol. Sekitar 21 persen anak-anak mengaku meneguk minuman beralkohol sebelum usia 13 tahun. Lalu, 79 persen telah mencoba minum keras ini saat sekolah menengah atas.