Benarkah Coklat Sebabkan Kanker Usus Besar?

Kandungan gula dan lemak jenuh dalam coklat dapat mengganggu kesehatan usus besar Anda.

oleh Nilam Suri diperbarui 23 Okt 2015, 22:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 22:00 WIB
Coklat kecantikan
Coklat yang mengandung Esthechoc sebagai bahan anti aging

Liputan6.com, Jakarta Kalau Anda pernah mendengar pendapat ahli kesehatan bahwa daging merah bisa picu terjadinya kanker usus besar, pendapat ini kemudian dibantah secara tegas oleh seorang dokter bedah usus asal Inggris.

Walaupun Departemen Kesehatan Inggris memang mengeluarkan anjuran untuk mengonsumsi daging merah tidak lebih dari 70 gram sehari, namun bukan berarti daging adalah penyebab kanker. Menurut Roger Leicester, Direktur Endoskopi di St George's Hospital sekaligus direktur di SW London Bowel Center Screening Programme, daging merah sudah mendapatkan penilaian yang kurang adil selama ini.

Leicester bahkan mengatakan, menghentikan atau menekan konsumsi daging merah, dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi. Menurutnya, coklatlah yang lebih berbahaya bagi tubuh.

Menurut Leicester, kandungan gula dan lemak jenuh yang tinggi dalam coklat dapat mengganggu kesehatan usus besar, jauh lebih berbahaya dibanding daging. "Tapi entah kenapa tak ada orang yang melarang Anda untuk makan coklat," sesalnya seperti yang dimuat di Daily Mail, ditulis Jumat, (23/10/2015).

Leicester mengatakan, bahwa hampir semua pasiennya yang menderita konstipasi memiliki tumpukan lemak di dalam usur besarnya. "Semakin lama seseorang konstipasi akan semakin lama dia menderita, dan akan semakin rusak usus besarnya," tegas Leicester. 

Leicester juga mengingatkan, sampai saat ini salah satu tanda yang mencirikan adanya gangguan pada usus besar Anda adalah BAB yang berdarah. "Dan jangan segan atau ragu untuk melakukan screening usus jika Anda ragu akan kondisi usus besar Anda," ia mengingatkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya