Bahayakah Makan Roti Berjamur?

Ketika Anda melihat jamur di roti, sebetulnya Anda hanya melihat puncak gunung es.

oleh Risa Kosasih diperbarui 01 Nov 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2015, 08:00 WIB
Resep: 4 Kudapan Lezat yang Bisa Kamu Buat dari Roti Tawar
Roti bukan hanya bisa dijadikan menu sarapan.

Liputan6.com, Washington - Ketika Anda melihat jamur di roti, sebetulnya Anda hanya melihat puncak gunung es. Jangan sekali-kali memakan roti tersebut hanya dengan membuang bagian kecil yang berjamur.

Bisa dikatakan jamur memiliki benang panjang seperti akar yang tertanam pada makanan dan "Anda mungkin tidak tahu seberapa jauh itu (jamur) telah dihilangkan," kata Marianne H. Gravely, seorang pendidik dari Departemen Keamanan Pangan Pertanian (USDA) dan Layanan Pengawasan Amerika Serikat.

USDA merekomendasikan untuk membuang roti dan makanan lain yang dipanggang bila telah berjamur, karena jamur mikroskopis dapat menyebabkan reaksi alergi dan masalah pernapasan pada beberapa orang.

Beberapa jamur, dalam kondisi tertentu, dapat menghasilkan zat berbahaya yang disebut mikotoksin. Dampak paling buruk dari zat ini adalah aflatoksin, yang dapat menyebabkan kanker hati dan ditemukan terutama dalam kacang serta jagung saat panen dan penyimpanan di lumbung.

Tapi, konsumen di AS bisa lega karena jamur tersebut dipantau oleh badan-badan pemerintah. Dikutip dari New York Times, Minggu (1/11/2015) sore, Gravely mengatakan lagi bahwa jika Anda ingin mempertahankan beberapa roti,  Gravely menyarankan untuk memotong sebagian besar area yang mengelilingi jamur dengan margin yang sehat untuk memastikan Anda membuang semua bagiand dari jamur.

Namun, periksa seluruh bagian roti dengan hati-hati karena mungkin ada lebih banyak jamur yang tak terlihat. Jamur merupakan indikasi roti mungkin telah disimpan terlalu lama dan lewat dari batas konsumsi. Makanan yang berjamur juga mungkin memiliki bakteri yang tidak terlihat dengan mata telanjang.

USDA umumnya merekomendasikan membuang sebagian besar makanan yang berjamur, kecuali makanan yang sengaja difermentasikan contohnya salami dan keju. Tapi kalau jamur muncul belakangan, bukan berasal dari bahan pembuat makanan tersebut, sebaiknya dibuang.

Jangan pernah mengendus jamur yang Anda lihat pada makanan, karena dapat menyebabkan masalah pernapasan jika spora jamur terhirup. Bungkus makanan berjamur dalam kantong plastik sebelum membuangnya, lalu membuangnya di tempat sampah yang punya tutup.

Bersihkan area di mana makanan itu disimpan dan memeriksa makanan lain di dekatnya untuk melihat apakah mereka telah terkontaminasi. Pasalnya, jamur dapat menyebar dengan mudah melalui udara atau kontak dengan makanan yang terkontaminasi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya