Seberapa Besar Pengaruh Olahraga Terhadap Aktivitas Seks

5 efek performa seks dengan olahraga rutin

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 17 Des 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 08:00 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Saat Anda datang ke sebuah pertandingan olahraga, Anda merasakan gairah ekstra dari para atlet yang sedang bertanding. Dan, tak sedikit orang yang membayangkan seberapa tinggi gairah seksual para atlet saat di ranjang?

"Ini sebenarnya adalah topik yang cukup kompleks," kata Joel Seedman, Ph.D., pendiri pelatihan studio Advanced Human Performance di Atlanta. "Ada beberapa faktor yang ikut bermain termasuk fisiologis, psikologis, hormonal, serta aspek etika dan moral.", jawabnya mengenai performa atlet dan sex life. Dikutip dari laman Men's Fitness, ditulis Kamis, 17/12/2015.

Untuk sebagian besar, penelitian menunjukkan ada beberapa perbedaan performa seseorang yang sering melakukan kegiatan fisik atau berolahraga pada aktivitas seks dan kadar testosteron mereka. 

Sebuah penelitian kecil di pertengahan 90-an menemukan bahwa pria yang melakukan aktivitas fisik seperti treadmill pada 12 jam setelah melakukan seks lebih memiliki performa yang baik.

5 Efek Performa Seks dari Olahraga

1. Mempengaruhi testoteron

Kinerja testoteron pada pria yang sering melakukan kegiatan fisik/berolahraga, lebih kuat namun juga dapat mempercepat proses jalannya seks berlangsung.

Sebuah penelitian mendukung pernyataan tersebut, studi dari Journal of Urology mengemukakan bahwa pria yang memiliki kadar testoteron yang lebih tinggi akibat kegiatan fisik yang mereka jalani. Sementara itu, penelitian di Cina menunjukkan pria yang menahan ejakulasi selama satu minggu karena alasan tidak ingin menurunkan stamina fisiknya saat berolahraga akan merasakan peningkatan di hari ketujuh - dan selanjutnya akan menurun lebih cepat dari pria normal.

Beberapa ahli menganggap jika seseorang terlalu memaksakan berolahraga setiap hari dalam seminggu menyebabkan produksi testosteron pada tubuh akan keluar lebih banyak dari biasanya, namun hal tersebut kurang baik bagi kesehatan pria.

2. Mempertimbangkan kegiatan fisik

Para atlet pada umumnya pasti melakukan kegiatan fisik disetiap harinya, belum lagi saat mereka harus menghadapi pertandingan. Seperti atlet golf, tenis, dan basket memiliki beberapa posisi yang dapat menegangkan sarafnya, dan hal ini tidak boleh terjadi pada para atlet.

Sebelum melakukan pertandingan, ternyata berhubungan seks saat siang atau malam hari sebelum pertandingan dapat membantu para atlet dalam menenangkan sistem saraf mereka.

3. Seks dan olahraga di hari yang sama

Melakukan kegiatan fisik setelah berhubungan seks akan menurunkan mental dan fisik seseorang. Penelitian di Swedia mengambil dua altet sebagai responden, mereka menemukan adanya perubahan pada detak jantung yang menurun dan tidak stabil.

Dari segi ilmu pengetahuan menunjukkan, bahwa setelah melakukan hubungan seks denyut jantung tidak akan memulih dengan cepat, justru tubuh akan merasakan kelelahan dengan cepat. Terlebih, hal tersebut dapat menyebabkan seorang pria mengalami kesulitan untuk melakukan fokus (pandangan dan pikiran) terhadap sesuatu hal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya