Liputan6.com, Jakarta Kalau Anda sedang berada di usia yang produktif, ritme kegiatan Anda sehari-hari pasti sangat padat. Positifnya, Anda memang tertantang untuk bisa menyelesaikan semua target Anda dari waktu ke waktu dan merasakan kepuasan dengan sukses dan keberhasilan. Namun hati-hati, bisa jadi kesibukan ini merupakan sinyal agar Anda mulai lebih peduli dengan kesehatan, salah satunya soal diabetes.
Anda pasti pernah mendengar mitos yang menyebut kalau diabetes baru bisa terjadi ketika seseorang berusia 50 tahun ke atas. Faktanya, diabetes tidak memandang usia! Anda berpotensi menjadi diabetesi (orang dengan diabetes) bahkan di usia muda sekali pun. Belum lagi, kalau Anda keturunan diabetes, Anda enam kali lebih berisiko terkena diabetes. Kok bisa?
Seiring kesibukan yang semakin padat, gaya hidup dan pola makan Anda pun ikut berubah. Contoh sederhana, saat memilih tempat untuk meeting atau kumpul-kumpul bersama teman-teman. Pilihan tempat Anda tentunya berbeda dibandingkan ketika Anda masih kuliah. Sekarang, tentu Anda lebih memilih tempat lebih nyaman dengan menu serba enak.
Advertisement
Namun perlu disadari bahwa menu dengan rasa lezat yang disajikan di restoran atau kafe ada yang memiiki kandungan lemak yang tinggi. Kelebihan asupan lemak berpotensi menyebabkan kegemukan. Kegemukan ini yang nantinya menyebabkan gangguan pada kerja pankreas (organ yang berhubungan dengan metabolisme gula). Kalau sudah begini, risiko diabetes akan semakin besar.
Jangan lupakan kudapan dan minuman yang kebanyakan rasanya manis. WHO (World Health Organization) merekomendasikan mengurangi asupan gula sampai hanya 25 gram (atau setara dengan 2 sendok makan) per hari untuk memberikan manfaat kesehatan tambahan pada orang dewasa.
Hati-hati, asupan gula harian datang bukan hanya dari gula yang kita tambahkan di teh atau kopi, melainkan juga dari “gula tersembunyi” pada makanan dan minuman yang kita santap, sebut saja martabak manis, atau minuman di dalam kemasan botol dan kaleng, atau cafe latte kesukaan yang kita pesan waktu nongkrong bareng di coffeshop. Akibatnya, batas asupan gula harian jadi sangat mudah terlampaui.
Kelebihan asupan gula ini pelan-pelan akan memberatkan kinerja insulin (hormon yang berhubungan dengan metabolisme gula) dan perlahan menyebabkan diabetes. Inilah alasannya, pola makan yang tidak dijaga dapat mengundang diabetes di usia muda.
Diabetes bisa dihindari di usia muda jika Anda disiplin menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mengatur makanan Anda sehari-hari. Batasi konsumsi makanan siap saji dan pilih menu makanan yang rendah lemak. Biasakan juga rutin berolahraga, minimal selama total 150 menit setiap minggu. Anda pun masih tetap bisa merasakan manis dengan mengganti gula ke gula rendah kalori. Berkumpul bersama orang terdekat bisa tetap “manis”. Hidup sehat pun bisa tetap bisa menyenangkan.**