Liputan6.com, Jakarta Biasanya seseorang pasti menyadari dia stres atau tidak. Tanda-tandanya bisa mulai dari rasa cemas, tegang, sulit tidur, dan tak bisa konsentrasi. Namun, ada kalanya Anda merasa stres dan bahkan tak menyadarinya.
Di bawah ini, ada 7 tanda-tanda stres yang tidak biasa dan tak terduga. Dikutip dari Huffington Post, ditulis Selasa (26/1/2016).
1. Mendengar suara-suara yang tak didengar orang lain
Advertisement
Suara-suara tadi bisa berupa bunyi berdengung, berdering, detakan, atau menderu. Hal ini disebut sebagai tinnitus.
BMC Public Health melaporkan bahwa orang-orang yang cemas akan kehilangan pekerjaan atau baru pindah kerja berkemungkinan besar mengalami tinnitus ini.
2. Anda berubah jadi pendiam
Stres bisa membuat Anda impulsif, karena stres mempengaruhi bagian otak yang mengatur tingkah laku Anda. Tapi, hal ini juga bisa bekerja sebaliknya, membuat Anda menjadi menarik diri dan kehilangan rasa percaya diri. Dan hal ini biasanya lebih terlihat di tempat kerja.
"Anda bisa saja berada di sebuah rapat, di mana biasanya Anda selalu menyuarakan pendapat Anda, namun kali itu Anda menahan diri karena merasa tidak yakin apakah gagasan Anda cukup bagus," ujar Susan Evans, PhD, profesor psikologi di bidang psikologi klinis di Weill Cornell Medical College.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Neurocase menemukan bahwa menonton film yang bikin stres selama 30 menit saja membuat seseorang jadi kesulitan mengerjakan tugas yang berisi kata-kata sulit, dibanding menonton sesuatu yang ringan.
3. Gampang tertular penyakit
Imunitas tubuh Anda menurun drastis saat Anda stres. Hal ini membuat tubuh Anda kehilangan kemampuan untuk mempertahankan diri dari virus-virus yang bermunculan di sekitar Anda.
Sebuah studi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan orang-orang yang stres dua kali lipat lebih sering tertular flu, dibanding mereka yang baik-baik saja.
Orang-orang yang stres juga memproduksi komponen penyebab inflamasi begitu sistem tubuh mereka dimasuki oleh virus. Hal ini menyebabkan bersin dan flu mereka jadi lebih buruk.
Baca Juga
4. Berubahnya pola buang air
Sistem pencernaan Anda bisa jadi berhenti karena tubuh berusaha untuk mengarahkan energi ke organ-organ dan sistem lain yang akan membantu Anda bertahan, ujar David Spiegel, MD, direktur dari Center on Stress and Health di Stanford School of Medicine.
Namun, bisa juga yang terjadi malah sebaliknya. Karena penelitian lain mengatakan bahwa orang yang stres bisa menderita diare sebagai akibat dari senyawa bernama CRF yang dilepaskan oleh otak saat stres. Usus Anda sudah dipenuhi oleh senyawa ini sebelumnya. Pelepasan ekstra akan membuat pencernaan Anda menjadi terlalu lancar.
5. Melakukan hal aneh saat tidur
Walaupun jarang, dan hanya terjadi pada orang-orang dengan tingkat stres yang ekstrem, parasomnia (seperti berjalan sambil tidur, makan sambil tidur, dan teror malam) bisa terjadi. Demikian disampaikan oleh Rajita Sinha, PhD, direktur dari Yale Stress Center.
Hal ini disebabkan karena sistem saraf Anda yang selalu berada dalam kondisi waspada dan tegang. Hal ini menimbulkan respons untuk melepaskan diri, dan tak bisa beristirahat dengan tenang. Efeknya, hal ini akan mengambil alih sistem penenangan diri Anda saat tidur, yang menyebabkan Anda jadi melakukan hal-hal tidak normal.
6. Tangan dan lengan kesemutan
Anda mungkin akan menahan ketegangan akibat stres di bagian leher dan pundak, satu masalah yang sangat umum terjadi pada wanita, kata Holly Phillips, MD, seorang dokter spesialis penyakit dalam di New York.
Saat mengalami stres yang hebat, stres bisa berlanjut pada penekanan di kumpulan saraf tertentu di lengan Anda yang bisa mengakibatkan timbulnya perasaan mati rasa dan kesemutan.
"Membungkuk di depan komputer dan memegang ponsel selama berjam-jam sehari saat sedang stres bisa membuat kondisi ini jadi semakin buruk," jelas Phillips. "Telinga kita harusnya berada tepat di atas bahu, namun dengan postur ini, kuping jadi beberapa centi di depan bahu. Posisi ini sangat janggal dan menyebabkan nyeri."
7. Menstruasi jadi lebih menyakitkan
Saat stres, tubuh Anda berusaha untuk memproduksi senyawa yang akan membantu Anda beraksi dan menekan produksi senyawa lain yang akan menurunkan stres Anda, jelas Sinha. Dan itu artinya Anda akan merasakan nyeri lebih tajam.
Hal itu termasuk juga nyeri yang Anda rasakan saat menstruasi. Wanita yang sedang mengalami stres dilaporkan merasakan nyeri yang lebih parah, termasuk keram yang lebih menyakitkan saat periode haidnya. Demikian dilaporkan oleh suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Women's Health.