Liputan6.com, Jakarta Ada masyarakat yang menyambut baik kelahiran cucu Jokowi. Namun tidak sedikit pula yang usil berkomentar melalui media sosialnya mengenai nama anak laki-laki Gibran Rakabuming Raka dan Selvi itu yang dianggap tidak Indonesia sekali.
Menurut mereka yang berkomentar pedas itu, tidak seharusnya bayi laki-laki yang lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Surakarta, pada Kamis (10/3/2016) dinamai Jan Ethes Srinarendra.
Baca Juga
Melihat kenyataan itu, psikolog klinis dari Tiga Generasi, Tiara Puspita N., M.Psi., Psikolog menyarankan agar keluarga Presiden Jokowi tidak perlu menggubris reaksi negatif dari masyarakat.Â
Advertisement
Baca Juga
"Masyarakat punya opini. Itu hak mereka. Sama kayak kita kalau lagi ngomongin artis. Mau benar atau tidak tetap ada saja salahnya," kata Tiara kepada Health Liputan6.com, Jumat (11/3/2016)
Meski masyarakat punya hak berkomentar apa saja, tapi harus tahu bagaimana menempatkan diri yang benar di media sosial. Karena tidak menutup kemungkinan komentar itu bakal terbaca oleh Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, maupun anak-anaknya. "Perlu disadari juga, ketika menyebarkan sesuatu di media sosial, ada orang lain yang membaca itu," kata Tiara.
Atau sebelum berkomentar, pikirkan perasaan orang tersebut. "Begitu juga dampaknya, harus dipikirkan," ujar Tiara. "Ibu Iriana mungkin bisa saja tutup kuping tapi tetap masyarakat punya tanggung jawab ketika akan atau sudah menyebarkan sesuatu," kata Tiara menambahkan.
Lantas, perlukah Presiden Jokowi menjebloskan orang-orang yang berkomentar jelek mengenai cucu laki-laki pertamanya ke penjara? Itu semua dikembalikan lagi ke Presiden Jokowi. "Kalau memang hanya nama anak, saya rasa tidak perlu ambil pusing. kecuali kalau sifatnya fitnah, itu silakan saja. Tapi, kembali lagi ke Presidennya," kata Tiara.
Gibran menjelaskan satu per satu arti dari nama anak laki-lakinya itu. Jan artinya sangat sekali, Ethes bermakna cekatan, sedangkan Srinarendra adalah pemimpin yang cerdas.
Â
Â