Tiap Bersin, Gigi Wanita Ini Hancur

Giginya semakin hancur apalabila bersin. Hal ini membuatnya tak bisa mengonsumsi makanan keras.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 21 Mar 2016, 21:17 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 21:17 WIB
Tiap Bersin, Gigi Wanita Ini Hancur
Giginya semakin hancur apalabila bersin. Hal ini membuatnya tak bisa mengonsumsi makanan keras.

Liputan6.com, Jakarta Seorang perawat di Inggris, Linzi Grant (18) mengalami kondisi yang tak lazim. Giginya semakin hancur apalabila bersin. Hal ini membuatnya tak bisa mengonsumsi makanan keras.

Tak hanya itu, Linzi juga kerap menderita infeksi mulut berulang yang membuat mulutnya mengeluarkan darah dan nanah di lubang giginya.

Laman Dailymail, Senin (21/3/2016) melaporkan, Linzi kemungkinan mengalami diabetes tipe 1 yang membuat giginya lemah dibandingan orang normal pada umumnya. Sedangkan dokter gigi mengatakan, seluruh giginya harus diekstraksi. Namun dia harus melakukan implan gigi.

"Ini memalukan. Setiap kali bersin atau tersentak, pecahan gigi bisa tersembur keluar. Saya ingin memberitahu mereka apa yang salah dengan saya tapi saya bahkan tidak tahu mengapa ini terjadi," katanya.

Linzi ingat bagaimana saat usianya 14 tahun dia mulai merasakan sakit di sekitar punggungnya. Sejak itu, dia menjalani pengobatan. Tak lama setelah pengobatan, dia menyadari giginya tiba-tiba mulai hancur. 

"Saya sedang duduk menonton TV dan saya ingat ketika itu gigi mulai hancur. Saya tidak tahuharus melakukan apa, saya hanya menangis, wajahku mulai bengkak," ujarnya.

Linzi kemudian pergi ke dokter gigi dan menjalani perawatan. Sejauh ini, dia memiliki tiga gigi implan secara permanen. "Mereka melarang saya untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis," ujarnya.

Dari hasil rekam medis, Linzi diketahui mengalami infeksi mulut yang dipicu Diabetic ketone-acidosis (DKA), komplikasi diabetes tipe 1 yang merupakan keadaan darurat medis.

Hal ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, dan tubuh mulai memecah jaringan tubuh lainnya sebagai sumber energi alternatif. Kondisi ini terjadi ketika ada peningkatan kadar keton dalam darah dan asidosis (keasaman darah meningkat).
Dia juga telah diberitahu, kondisi hati dan ginjalnya mulai terinfeksi. 

Dr Ben Atkins dari the Oral Health Foundation mengatakan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi hingga ke rahang gigi. "Jika saya dokter gigi, saya akan meminta pemeriksaan sinar-X untuk mengetahui apakah tulang-tulangnya juga lemah. Karena penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi gusi, yang selanjutnya dapat melemahkan tulang dan gigi," katanya.

Atkins menuturkan, kebersihan mulut yang buruk dengan lubang di gigi juga harus diperhatikan. "Dia bilang dia tidak makan gula, tapi apakah dia yakin tidak makan gula? Sebab pada dasarnya kita sulit menghindari gula total. Hal yang benar, bila dokter melakukan implan gigi namun dia harus paham menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan pasta gigi fluoride dan mengurangi kadar gula."

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya