Mensos: 300 KUBE Didorong Jadi Lembaga Koperasi

Tidak kurang 300 KUBE secara bertahap akan meningkat menjadi lembaga koperasi.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Apr 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 19:00 WIB
20160120- Bahas Disabilitas, Mensos dan Komisi VIII Gelar Raker
Mensos Khofifah Indar Parawansa mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Senayan, Jakarta, (20/1). Isi raker diantaranya pengesahan mekanisme, pembahasan RUU, Daftar Inventaris Masalah dan pembentukan Panja RUU. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sudah maju, mapan, serta memenuhi persyaratan didorong menjadi lembaga koperasi.

“KUBE yang telah maju, mapan, serta memenuhi persyaratan didorong menjadi lembaga koperasi dan akan dibina oleh Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM),” ujar Mensos usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Tasyakuran Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (27/4/2016).

KUBE, kataMensos, yang menjadi koperasi bisa lebih terintegrasi terkait pemasaran, kemampuan, serta manajemen. Sehingga, segala produktivitas lebih terukur dan bisa dipastikan jaringan lebih luas untuk pemasaran produk. 

“Tahun ini, Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mengarahkan KUBE yang sukses dan memenuhi persyaratan menjadi lembaga koperasi dan telah diserahkan satu akta KUBE yang telah beroperasi tujuh tahun,” ucapnya.

Tidak kurang 300 KUBE secara bertahap akan meningkat menjadi lembaga koperasi. KUBE merupakan sinergi bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang ditingkatkan pemberdayaan melalui bantuan permodalan untuk membuka usaha.

“Ke-300 KUBE sukses tersebut, akan diinstitusionalisasikan agar ada peningkatan jaringan, penguatan permodalan dan manajemen, sehingga tidak lagi di bawah Kemensos melainkan KUKM,” tandasnya.

Indonesia menjadi produsen busana muslimah terbesar ketiga di dunia, setelah Maroko dan Dubai. Melalui IPEMI bisa menjadi pintu masuk bagi perempuan muslimah dan calon pengusaha memiliki telenta, penguatan jaringan, serta pemasaran.

“Selain menjadi pintu masuk, IPEMI bisa meneteskan jejaring usaha hingga kalangan menengah dan ke bawah agar menjadi lebih kuat, yang dibekali dengan berbagai kreasi dan inovasi terkait busana muslimah,” harapnya melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Pasar yang sangat luar biasa tersebut, tentu harus dibangun kanalisasi produk. Dari berbagai belahan daerah di Indonesia bisa dibuatkan katalog pengusaha agar bisa terkoneksi satu dengan yang lainnya.

“Saya kira IPEMI bisa menjadi pintu masuk, sekaligus mendorong, peningkatan secara kelembagaan dan produkiftifitas busana muslimah asal Indonesia di kancah lokal mau pun global,” harapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya