Risiko Jika Anak Tak Suka Makan Sayur

Memperkenalkan sayuran selama tahap awal penyapihan penting karena berhubungan dengan peningkatan penerimaan makanan anak di kemudian hari.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Mei 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 08:00 WIB
Anak makan sayur
Untuk jangka pendek anak tidak gemar makan sayur tidak terlalu membahayakan.

Liputan6.com, Jakarta Satu dari lima balita berumur dua tahun belum pernah mencoba sayur. Mereka dengan cepat menutup mulut menggunakan kedua tangan apabila berhadapan dengan brokoli, kubis, atau bayam.

Ini sebagian hasil dari survei yang dilakukan perusahaan makanan di London, Inggris, Ella Kitchen, yang menemukan, banyak ibu mulai bosan karena selalu gagal setiap kali mau memperkenalkan sayuran ke anak. 

Untuk jangka pendek anak tidak gemar makan sayur tidak terlalu membahayakan. Yang jadi masalah apabila penolakan itu terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Kekurangan kalsium, protein, vitamin, mineral, dan serat bisa menghambat tumbuh kembang si Kecil.

Studi yang telah dipublikasikan ke dalam Nutrition Bulletin menunjukkan, memperkenalkan beragam sayuran selama tahap awal penyapihan penting karena berhubungan dengan peningkatan penerimaan makanan anak di kemudian hari. Orangtua diminta tidak menyerah, terus berusaha agar si Kecil gemar makan sayuran.

"Ulasan ini menyoroti pentingnya mengakrabkan bayi dengan berbagai macam sayuran selama periode penyapihan dini terkait dengan peningkatan penerimaan dan asupan makan si Kecil," Kata Dr Lucy Chambers dari British Nutrition Foundation dikutip dari Times of India, Rabu (18/5/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya