Liputan6.com, Jakarta Pemicu kekambuhan pada penderita asma bukan hanya akibat alergi dari lingkungan sekitar seperti udara atau bulu pada binatang. Tetapi pemicu asma pun bisa terjadi akibat konsumsi jenis makanan yang salah.
Baca Juga
Penting untuk mengetahui bagaimana mengontrol asma dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Melansir laman The Health Site, Selasa (31/5/2016) berikut beberapa jenis dan menu makanan yang aman disantap bagi penderita asma.
1. Jahe
Advertisement
Jahe yang penuh dengan senyawa anti-inflamasi akan menjadi ramuan yang kuat bagi penderita asma. Kandungan pada jahe diyakini mampu membantu dan mengurangi peradangan saluran pernapasan, juga efektif untuk dijadikan pengobatan terapi. Namun, tidak dianjurkan sama sekali untuk mengganti obat asma Anda dengan jahe. Jahe hanya perlu ditambahkan dalam diet Anda saja.
2. Asam lemak omega 3
Menambahkan asupan gizi yang mengandung asam lemak omega 3 dari biji chia atau rami dapat membantu mengurangi peradangan yang secara efektif mengatasi gejala asma.
3. Makanan kaya magnesium
Magnesium membantu otot-otot halus pada paru-paru akan rileks dan tidak sempit. Jadi pastikan Anda mendapatkan cukup magnesium dalam diet. Kacang mete, pisang, dan kacang merah adalah beberapa sumber terbaik untuk mendapatkan magnesium.
4. Rosemary
Taburi jenis daun ini pada menu ikan panggang atau ayam. Rosemary bukan hanya mampu memberikan rasa yang lebih lezat tetapi juga akan mengurangi gejala asma berkat zat di dalam daunnya yang disebut asam rosmarinic. Zat ini dipercaya mampu melawan radikal bebas dan zat kimia lainnya yang memicu asma.
5. Ganti minyak sayur dengan minyak zaitun
Penggunaan minyak zaitun yang kaya omega-3 akan mengurangi risiko serangan asma. Pastikan Anda tidak memanaskan minyak zaitun dalam suhu tinggi saat memanggang atau menggoreng makanan karena dapat merusak nutrisi baik di dalamnya.
6. Hindari makanan mentah
Apel atau selada dapat dengan mudah memicu asma. Jika Anda ingin mengonsumsi apel atau selada pastikan untuk memasaknya terlebih dahulu untuk mengurangi risiko pengembangan alergi.