Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua orang pernah merasakan sakit atau nyeri di beberapa titik dalam hidup. Dan kebanyakan reaksi alami yang dilakukan orang, adalah mencari obat penghilang rasa sakit.
Tapi pernahkah Anda berpikir mengapa nyeri tiba-tiba datang? Dan apa yang dilakukan untuk menghilangkannya tanpa minum pil?
Baca Juga
Nyeri merupakan ekspresi dari peradangan dalam tubuh, jelas Shona Wikinson, ahli gizi di SuperfoodUK.com, dilansir laman Dailymail, Kamis (7/7/2016). Ia bersama rekan-rekan ahli gizi mengungkapkan bagaimana mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit tanpa minum obat.
Advertisement
1. Makan lima buah dalam sehari
Ini adalah salah satu pesan kesehatan yang tak seorang pun mengklaim tidak tahu-makan lima potong buah segar atau sayuran setiap hari bermanfaat untuk kesehatan seseorang.
Manfaat khusus makan lima buah dengan beda warna dapat membantu menyingkirkan rasa sakit, "Mereka alkalising untuk tubuh," jelas Ms Wilkinson.
"Salah satu aspek yang paling penting untuk mengurangi peradangan, dan rasa sakit adalah memastikan keseimbangan asam-basa yang baik dalam darah," tambahnya.
Sesama ahli gizi, Cassandra Barns, menambahkan, "Mereka yang tinggi antioksidan, yang menetralisir radikal bebas dihasilkan di lokasi peradangan. Anda dapat menemukan pada sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, serta berwarna oranye seperti wortel, ubi jalar, dan aprikot."
2. Kurangi omega-6
Lemak dalam diet dimetabolisme dalam tubuh dan berubah menjadi hormon lokal yang dikenal sebagai prostaglandin.
Ms Wilkinson menjelaskan, "Tergantung pada jenis lemaknya. Hormon-hormon lokal baik untuk meningkatkan peradangan atau menguranginya. Ada bukti bahwa asam lemak omega-3 dapat mengurangi itu. Sebaliknya, asam lemak omega-6 yang terkait dengan peningkatan peradangan (yang ditemukan pada daging merah, dan produk susu)."
Sementara Dr Marilyn Glenville, ahli gizi terkemuka, dan penulis Natural Alternatives to Sugar mengatakan, "Sumber yang baik dari omega-3 yaitu lemak ikan berminyak, seperti salmon, trout, sarden, mackerel, dan halibut. Sumber lainnya dari sayuran adalah lemak biji rami, dan biji chia."
3. Jaga keseimbangan protein
Protein sangat penting untuk perbaikan, dan penyembuhan dalam tubuh. Tetapi tingginya protein yang dikonsumsi dari daging mungkin benar-benar memiliki efek sebaliknya.
"Konsumsi protein terutama dari sayuran seperti buncis juga kacang-kacangan seperti kedelai yang difermentasi (tempe atau miso), dan biji-bijian. Ikan juga merupakan protein yang baik, telur organik, dan sejumlah daging ringan seperti ayam tanpa kulit, dan kalkun," terang Ms Barns.
4. Tambahkan rempah-rempah pada makanan
Sertakan banyak rempah-rempah lembut dalam makanan Anda. Rempah-rempah seperti kunyit, cabai, dan jahe dikenal memiliki tindakan anti-inflamasi dalam tubuh. Bagaimana kalau tidak suka makanan pedas, dan beraroma rempah?
Ms Barns merekomendasikan CurQuMax, " Ini menggabungkan kurkumin dari rempah-rempah kunyit, dan asam amino DL-fenilalanin bersama dengan piperin dari lada hitam yang bisa memberikan solusi alami anti inflamasi, untuk membantu mengelola rasa sakit sehari-hari, dan nyeri."
5. Perbanyak minum
Air mengangkut nutrisi ke mana mereka dibutuhkan dalam tubuh, dan menghilangkan racun, produk limbah, dan sel-sel mati yang diproduksi dalam jumlah yang lebih tinggi ketika ada peradangan.
"Teh nettle, teh hijau, dan teh rosehip juga dapat membantu, atau buatlah teh jahe atau jahe segar," jelas Dr Glenville.
"Jus buah dapat dimasukan sebagai asupan cairan, tetapi baiknya lagi jika dicampur dengan sayuran segar," tambahnya.
6. Katakan tidak untuk
Anda adalah yang yang Anda makan. "Diet memiliki dampak yang besar pada peradangan dalam tubuh kita," Ms Wilkinson menegaskan.
Lantas, apa yang harus dihentikan?
a. Makanan manis dan karbohidran olahan
Gula terutama membentuk asam, dan pro inflamasi. Karbohidrat olahan seperti roti putih, kue-kue, pasta, pizza memecah cepat menjadi gula ketika dicerna sehingga akan jadi masalah. Jangan lupa tentang alkohol, itu adalah karbohidrat yang paling halus.
b. Kopi dan minuman bersoda
Mereka tinggi gula, atau banyak pemanis buatan.
c. Daging merah
Daging organ seperti hati, ginjal, jantung, otak, dan daging lainnya, seperti daging rusa, merpati, angsa, mereka membentuk asam, dan tinggi asam arakidonat pro inflamasi.
d. Lemak jenuh
Ditemukan terutama pada daging merah, penuh lemak dalam produk susu, makanan yang digoreng, sosis, pai daging, serta terhidrogenasi dan trans lemak yang ditemukan dalam margarin berkualitas rendah, minyak goreng dan lainnya.
e. Jeruk
Buah jeruk, atau jus jeruk dapat memperburuk gejala pada beberapa kondisi peradangan seperti arthritis, begitu pun dengan sayuran. Ini termasuk tomat, kentang putih, terong, dan paprika.
7. Stres
Stres menjadi penyebab keasaman dalam tubuh, dan meningkatkan radikal bebas-berkontribusi terhadap rasa sakit dan peradangan.
"Menyeimbangkan gula darah sangat penting dalam menurunkan stres karena kadar gula yang bertabrakan sehingga merangsang hormon stres, adrenalin, dan kortisol. Pastikan Anda memiliki makanan kecil setiap dua sampai tiga jam yang mengandung protein. Ini akan menghentikan orang yang roller coasternya tinggi dan berhasrat dengan makanan manis," terang Dr Glenville.
Martina Della Vedova, ahli gizi menambahkan, "Pastikan Anda mendapatkan cukup tidur. Stres, tidur, dan kecemasan semua berhubungan."
"Jika kita tidak mendapatkan cukup tidur kita dapat merasa lebih sulit untuk beradaptasi dengan situasi menantang. Dan ketika kita tidak bisa mengatasi seefisien stres sulit untuk memiliki istirahat malam yang baik," tambahnya.
Magnesium dikenal sebagai transquiliser alam yang dibutuhkan untuk mengendurkan otot, dan saraf, serta membantu untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Untuk itu pastikan tubuh Anda memiliki cukup magnesium dengan mengonsumsi labu, biji bunga matahari, ikan, dan sayuran berdaun hijau.
Â