Menkes: Penyelidikan Vaksin Palsu Belum Menyeluruh

Menkes mengatakan bahwa penyelidikan terhadap penyebaran dan peredaran vaksin palsu belum dilakukan secara menyeluruh.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jul 2016, 09:23 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 09:23 WIB
Menkes Nila Moeloek
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek mengatakan bahwa penyelidikan terhadap penyebaran dan peredaran vaksin palsu belum dilakukan secara menyeluruh.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan bahwa penyelidikan terhadap penyebaran dan peredaran vaksin palsu belum dilakukan secara menyeluruh.

"Bareskrim (Mabes Polri) masih terbatas untuk menyelidiki di daerah tertentu. Ini akan terus diperluas," kata menteri saat ditemui di sela-sela RDP dengan Komisi IX DPR-RI di Jakarta, Kamis malam.

Ia menjelaskan 14 rumah sakit dan delapan bidan maupun klinik pengguna vaksin palsu yang telah ia paparkan hanya berasal dari satu supplier yang telah berhasil diselidiki oleh Bareskrim.

Untuk supplier lainnya, Menteri Nila belum bisa memaparkan RS atau pihak yang menggunakan vaksin palsu dari sumber lainnya tersebut.

"Tadi kan hanya Jabodetabek. Ini akan dilakukan penyebaran penyelidikan, dari dua distributor saja belum terbuka seluruhnya. Jadi ini akan dibuka," tuturnya menjelaskan.

Menteri pun memaklumi kinerja Bareskrim dalam penanganan kasus tersebut dan akan menyetujui permintaan Bareskrim agar menahan informasi lanjutan mengenai RS yang menggunakan vaksin palsu sembari memantau perkembangan penyelidikan lebih lanjut.

"Ke-14 rumah sakit yang sudah kita keluarkan (daftarnya) hari ini, karena memang baru diizinkan untuk memberitahukan (ke masyarakat)," pungkasnya.

RS yang terbukti menggunakan vaksin palsu antara lain RS dr Sander Cikarang, Bhakti Husada (Terminal Cikarang), Sentral Medika (Jln Industri Pasir Gombong), RSIA Puspa Husada.

Selanjutnya, Karya Medika (Tambun), Kartika Husada (Jln MT Haryono, Bekasi), Sayang Bunda (Pondok Ungu, Bekasi), Multazam Bekasi, Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Villa Mutiara Cikarang), Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), Elisabeth (Narogong, Bekasi), Hosana Lippo Cikarang, dan Hosana Bekasi (Jln Pramuka).

Sementara itu, enam bidan dan dua klinik yang terindikasi menggunakan vaksin palsu antara lain Bidan Lia (Cikarang), Bidan Lilik (Perum Graha Melati Tambun), Bidan Klinik Tabina (Perum Sukaraya, Sukatani Cikarang), Bidan Iis (Perum Seroja Bekasi).

Selanjutnya, Bidan Mega (Puri Cikarang Makmur Sukaresmi), Bidan M. Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), dan Klinik dr Ade Kurniawan (Rawa Belong, Slipi Jakarta Barat), dan Klinik Dafa DR (Baginda Cikarang).

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya