Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru, Penny Lukito, dipilih Presiden melalui seleksi khusus.
Penny menuturkan, proses seleksi memang cukup panjang karena ada tim seleksi akhir yang membuatnya terpilih.
"Ada pemberitahuan dari Setkab bahwa hasilnya adalah Bapak Presiden memilih saya dan melantik langsung. Saya tentu saja berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Saya bersiap untuk bekerja sama," katanya pada Liputan6.com, Rabu (20/7/2016).
Advertisement
Pemilihan Penny Lukito menjadi Kepala BPOM memang mencatatkan sejarah baru. Sebab, untuk pertama kalinya pimpinan lembaga ini dilantik oleh Presiden dan bukan lagi oleh Kementerian Kesehatan.
"Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, BPOM diberi kepercayaan, merupakan sinyal bahwa Bapak Presiden mendukung BPOM. Ini disambut baik oleh kami dan mudah-mudahan kami bisa kerja sama dengan baik dengan dinas kesehatan daerah dan pihak lain di dalam pencegahan dan pengendalian dari hasil pengawasan," ujar Penny dalam perbincangan dengan Liputan6.com.
Penny berharap BPOM bisa solid melaksanakan visi yang sama seperti yang diarahkan Presiden. Dan ke depan, dia ingin mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang lebih pintar dalam mendapatkan produk obat yang aman berkualitas.
"Masyarakat lebih aware memilih obat dan makanan bermutu dan aman. Dan ke depan Insya Allah, BPOM akan lebih terlibat aktif dan lebih banyak menggunakan kerja sama dengan media, masyarakat melakukan pembinaan, edukasi dan pencegahan terhadap penyimpangan kualitas mutu obat dan makanan," katanya.
Simak wawancara ekslusif Kepala BPOM, Penny Lukito, dengan Liputan6.com berikut ini: