Liputan6.com, Jakarta Serangan jantung bukan hanya menyerang orangtua tapi juga orang muda. Kabar Mike Mohede yang meninggal pada usia 32 tahun dan aktris Irena Justine meninggal pada usia 22 tahun jadi buktinya.
Menjalani gaya hidup sehat sejak usia muda merupakan cara untuk menurunkan risiko terkena serangan jantung di kemudian hari. Berikut selengkapnya seperti dikutip laman Men's Health, Senin (1/8/2016).
Baca Juga
1. Waspadai faktor risiko utama
Hipertensi, kolesterol, merokok, memiliki riwayat keluarga dengan serangan jantung, dan diabetes merupakan faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung.
Advertisement
2. Ubah gaya hidup
Sibuk sekolah maupun bekerja bukan berarti melupakan makan sehat dan olahraga. Mengonsumsi makanan seimbang, rutin olahraga, dan berhenti merokok bisa menjauhkan Anda dari serangan jantung.
"Paling tidak setiap hari konsumsi tujuh-sembilan macam buah dan sayur. Jangan lupa juga untuk berolahraga scara intensif setiap minggu," saran Direktur Preventif Kardiologi dari Beth Israel Medical Center serta juru bicara American Heart Association Richard A. Stein.
3. Lakukan pengecekan rutin
Jika ada riwayat serangan jantung atau merasa diri Anda berisiko lakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Datanglah ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk melakukan pengecekan kesehatan.
"Jangan tunggu sampai Anda berusia 50 tahun baru melakukan pengecekan rutin," kata profesor dokter Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat, lan Wittstein.
Salah satunya dengan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar kolesterol HDL dan LDL, tekanan darah. Setelah hasilnya keluar, dokter akan menganalisis dan akan memberitahukan perlu tidaknya scanning jantung atau pengobatan lainnya.
4. Jangan remehkan nyeri dada maupun sesak napas
"Jika merasakan nyeri dada terasa secara terus-menerus lebih dari 20 menit, intensitasnya berat sampai tidak bisa beraktivitas, disertai keringat dingin membasahi baju, segera periksakan rekam jantung untuk mengetahui serangan jantung atau bukan," pesan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Siska Suridanda Danny.
"Jangan didiamkan dan dianggap angin duduk atau semacamnya," pesan dokter Siska lagi saat dihubungi Health-Liputan6.com beberapa saat lalu.
5. Konsumsi obat
Bila usai dari dokter dan ia memberikan resep obat, konsumsi secara rutin sesuai petunjuk karena itu membantu memodifikasi faktor risiko seperti diungkapkan dokter Wittstein.