Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim atau climate change, berdampak pada semua sektor. Diakui Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F Moeloek perubahan ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung dan tidak langsung.
Untuk itu, Nila berharap rumah sakit dan pelayanan kesehatan lebih cepat merespon pengaruh perubahan iklim yang terjadi, dan meningkatkan kesadaran pelayanan rumah sakit atas dampak lingkungan sekitar. Hal ini diutarakan Menkes RI, dalam pembukaan konferensi nasional Health Promoting Hospital and Asia Conference on Global Green and Healthly Hospital di Yogyakarta, Kamis (4/8/2016).
Baca Juga
Ia mengungkapkan promosi kesehatan di tatanan rumah sakit telah mengalami perubahan, tidak hanya memberikan informasi kepada pasien, melainkan juga membuat kebijakan dan sistem pelayanan yang mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan baik bagi pasien dan keluarganya, staf, masyarakat sekitar dan lingkungan.
Advertisement
Ia mencontohkan, rumah sakit atau pelayanan kesehatan tidak hanya mengobati pasien saat dirawat melainkan pro aktif berperan di lingkungan masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk lebih aktif menanyakan kondisi pasien selepas dari rumah sakit.
Revitalisasi promosi kesehatan rumah sakit di Indonesia telah dimulai sejak 2006. Kementerian Kesehatan menunjuk RSUD R Syamsudin Sukabumi dan RSUD Pasar Rebo sebagai pilot project pengembangan model promosi kesehatan rumah sakit.
Nila menambahkan promosi kesehatan juga masuk ke dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dan akreditasi rumah sakit berskala internasional atau Joint Commission International (JCI). "Artinya, promosi kesehatan merupakan bagian integral dari mutu layanan rumah sakit," tuturnya. (Switzy Sabandar)