Manfaat Mengejutkan dari Kebiasaan Balita Mengisap Jempol

Studi baru mengatakan, bahwa menghisap jempol tidak terlalu buruk bagi balita

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 03 Okt 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 14:30 WIB
menghisap jempol
Studi baru mengatakan, bahwa menghisap jempol tidak terlalu buruk bagi balita (foto: sudocrem)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang ibu, mungkin terkadang Anda suka melarang anak balita Anda mengisap jempol atau jarinya. Namun sebuah studi baru mengatakan bahwa mengisap jempol tidak terlalu buruk baginya.

Sebuah laporan dalam jurnal Pediatrics Amerika Serikat, mengutip penelitian baru yang dikeluarkan oleh Selandia Baru, mengenai potensi dan manfaat besar dari mengisap jempol.

Studi tersebut meneliti praktik menghisap jempol yang dilakukan oleh lebih dari 1.000 anak balita yang diteliti hingga mereka dewasa. Para peneliti menemukan bahwa kebiasaan tersebut bisa mengurangi risiko mereka dalam mengembangkan alergi tertentu.

Bahkan ketika partisipan penelitian dewasa, hanya 31 persen yang mengembangkan alergi jika dibandingkan dengan mereka yang dulunya tidak mengisap jempol, yaitu sebanyak 49 persen, seperti yang dilansir dari Purewow, Senin (3/10/2016).

Teorinya, sistem kekebalan tubuh anak yang secara konsisten terpapar kuman dan mikroba sejak usia dini akan terbangun alami dan bisa melindungi dirinya dari reaksi alergi yang berlebihan akibat hewan peliharaan, rumput, dan tungau debu.

Namun, penulis penelitian pun memperingatkan para ibu untuk memperhatikan apakah jari sang anak bersih sebelum masuk ke mulutnya. Mereka pun meminta agar para ibu mengurangi sedikit rasa was-wasnya mengenai hal ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya