Liputan6.com, Jakarta Ada kesalahpahaman umum di masyarakat yang menganggap, shisha tidak seberbahaya rokok. Namun sebuah penelitian menunjukkan sebaliknya.
Para peneliti dari The University of Pittsburgh School of Medicine menemukan, hanya dari satu sesi menggunakan shisha ternyata menghasilkan nikotin 2,5 lebih banyak, monoksida yang 10 kali lebih banyak, tar 25 kali lebih banyak, dan asap 125 kali lebih banyak dibanding satu batang rokok.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mendapatkan hasilnya, tim peneliti menganalisis hasil dari 17 studi yang melihat racun yang dihirup melalui setiap jenis produk tembakau. “Ini bukan perbandingan yang sempurna, karena orang yang merokok dan orang yang menggunakan shisha caranya sangat berbeda,” ujar pemimpin penulis studi, Dr. Brian A. Primack, PhD.
Contohnya, ketika perokok mungkin bisa merokok di atas 20 batang sehari, pengguna rutin shisha mungkin melakukannya lebih sedikit sepanjang periode waktu yang sama.
“Kami harus melakukan analisis untuk membandingkan satu sesi menggunakan shisha dengan satu rokok, karena itulah cara studi untuk mendasari laporan temuannya. Jadi yang baru kami temukan ini, belum bisa memberitahu secara persis mana yang lebih buruk,” ujarnya.
”Namun perokok shisha, sebenarnya terpapar lebih banyak racun, lebih dari apa yang mungkin mereka sadari,” tambahnya.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Public Health Reports, seperti dilansir dari Foxnews, Rabu (10/11/2016).