Liputan6.com, Jakarta Tubuh kita merupakan sebuah ekosistem yang rapuh yang perlu untuk dirawat secara baik. Hal-hal yang kita makan juga kebiasan baik dan buruk kita kesemuanya mempengaruhi kesejahteraan kita secara keseluruhan, termasuk juga kadar hormon tubuh.
Keseimbangan kadar hormon di tubuh sangatlah penting. Kadar hormon yang berlebihan sama bahayanya dengan kekurangan hormon. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan hormon tetap seimbang.
Baca Juga
Dilansir dari Medical Daily, Jumat (2/12/2016), berikut cara menyimbangkan beberapa hormon dalam tubuh:
Advertisement
Testosteron
Hormon lelaki yang paling dikenal, testosteron, bukan hanya sekedar hormon untuk menjadi lebih jantan. Membentuk dan meningkatkan kekuatan otot dan tulang, testosteron sangat krusial untuk pembentukan kejantanan selama masa pubertas dan masa dewasa.
Testosteron juga dibiutuhkan para pria untu memproduksi sperma. Tingkatan hormon ini mempengaruhi nafsu seksual dan energi, menurut Hormon Health Network.
Diet memainkan peranan penting untuk kadar testosteron. Menurut Men’s Fitness, produk kedelai seperti kacang edamame dan tahu, terigu yang diputihkan atau terlalu banyak alkohol bisa mengurangi hromon tersebut.
Untuk meningkatkannya, Men’s Health menyebutkan anggur, tuna, buah delima, dan telur sebagai makanan yang memperbanyak testosteron.
Advertisement
Estrogen
Diet juga berpengaruh pada estrogen, hormon perempuan yang mengatur siklus menstruasi dan mempengaruhi pertumbuhan payudara dan juga melindungi tulang pada pria dan wanita. Menstabilkan berat badan Anda bisa membantu untuk menjaga level estrogen, dan memiliki berat badan yang kurang bisa mengurangi produksi hormon pada tubuh, dikutip dari Livestrong.
Sementara level estrogen, sama seperti yang dikaitkan dengan kanker payudara, juga dikaitkan dengan obesitas.
Breastcancer.org merekomendasikan gandum utuh, kedelai dan buah-buahan segar serta sayuran bisa membantu menjaga tingkat estrogen yang sehat, terutama brokoli, kembang kol dan kubis.
Adrenaline
Hormon ini berkaitan erat dengan stres. Adrenalin juga memberikan kita energi dalam kondisi bertarung atau terbang dengan membuka saluran udara, mendorong darah ke otot yang penting dan meningkatkan kekuatan.
Namun memiliki terlalu banyak adrenalin ketika kita tidak sedang menghadapi predator bisa membahayakan tubuh, menurut Hormon Health Network. Adrenalin berlebih juga bisa menyebabkan pusing-pusing, iritasi, gelisah, dan gejala kecemasan lainnya. Salah satu cara terbaik untuk mengendalikan adrenalin adalah mengatur stres.
Beberapa cara alami untuk mengurangi stres adalah meditasi dan aktivitas fisik. Latihan pikiran juga menunjukkan bisa menenangkan kecemasan dan memfokuskan ulang indera. Latihan tersebut bisa dilakukan dengan menarik napas panjang, meminum minuman panas, atau yang lebih sederhana lagi, yaitu mendengarkan suara-suara alam.
Advertisement
Kortisol
Kortisol adalah hormon lainnya yang berkaitan dengan stres. Ketika berada dalam skenario bertahan hidup, kortisol “menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah,” menurut Huffington Post. Di luar situasi stres tersebut, kortisol juga mempengaruhi nafsu seksual, kekebalan dan pencernaan.
Namun memiliki kadar kortisol yang sangat tinggi bisa menekan sistem kekebalan tubuh, nafsu seksual yang melemah dan tekanan darah yang meningkat. Begitu juga dengan perubahan fisik seperti jerawat dan obesitas. Menjaga stres Anda, seperti untuk mengatur adrenalin, juga bisa memberikan efek yang sama untuk mengatur kortisol
Insulin
Dalam jumlah yang wajar, olahraga bisa sangat bermanfaat bagi kadar insulin, khususnya bagi mereka yang mengidap diabetes. Hal tersebut bisa meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap insulin, menurut Mayo Clinic.
Artinya adalah, insulin yang sedikit bisa berpengaruh banyak terhadap tubuh, dan juga tingkat gula darah akan menurun dengan bantuan hormon ini.
Bagaimanapun juga untuk mereka pengidap diabetes, kunci untuk menjaga insulin dan tingkat gula darah adalah dengan tidak berolahraga terlalu keras. Beraktivitas fisik yang terlalu sering tanpa keteraturan, akan meningkatkan gula darah (sama seperti jika mengkonsumsi snack).
Hal ini bisa memberikan resiko hipoglisemik, yaitu keadaan dimana gula darah drop menjadi terlalu rendah dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Advertisement