5 Fakta Indung Telur Wanita yang Kamu Harus Tahu

Indung telur adalah salah satu organ paling penting di tubuh wanita, dan bukan hanya untuk reproduksi.

oleh Nilam Suri diperbarui 06 Des 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 18:00 WIB
Indung telur - ovarium
Indung telur - ovarium

Liputan6.com, Jakarta Banyak wanita tidak terlalu peduli dan memikirkan indung telur alias ovariumnya, kecuali mungkin saat ia berencana untuk hamil. Padahal, walau Anda tidak selalu memikirkannya, organ seukuran kacang walnut ini memiliki peran penting dalam keseharian wanita.

"Dari sudut pandang biologis, manusia ditempatkan di bumi untuk bereproduksi. Hal itu menjadikan indung telur sebagai salah satu organ terpenting," ujar Mary Jane Minkin, M.D., seorang profesor di bidang ginekologi, ilmu reproduksi dan obstetrik di Yale School of Medicine.

Melansir Women's Health, Selasa (6/12/2016), ini lima hal tentang indung telur yang wanita harus tahu:

1. Memproduksi banyak hormon

Indung telur menghasilkan estrogen dan progesteron, ujar Minkin. Kedua hormon ini bertanggungjawab untuk perkembangan tubuh wanita kala puber (pertumbuhan payudara, menstruasi, dan pelebaran pinggul).

Estrogen dan progesterone juga menyiapkan rahim untuk pembuahan. Kurangnya produksi hormon ini bisa mempengaruhi kemungkinan Anda untuk hamil.

Belum lagi, indung telur juga menentukan kadar testosterone di tubuh wanita--walau memang lebih kecil dari estrogen--yang akan mempengaruhi gairah seks.

2. Ukurannya bisa berubah

Tidak seperti organ-organ lain, indung telur tidak memiliki ukuran yang tetap. Ukurannya bisa berubah sesui dengan siklus mentruasi dan usia. Dari bulan ke bulan, organ reproduksi ini (yang ukuran normalnya sekitar 3 - 5 cm) akan membesar dan mengecil sambil dia melakukan tugas utamanya: melepaskan telur.

"Dengan ovulasi, dan kemungkinan pembentukan kantung kista yang menyertainya, indung telur bisa membesar," ujar Alyssa Dweck, M.D., asisten profesor klinis bidang ginekologi dan obstetrik di Mount Sinai School of Medicine. "Tapi hal itu hanya bersifat sementara."

Perubahan ukuran indung telur akan berhenti ketika wanita mencapai menopause. Begitu indung telur Anda menyudahi masa baktinya, dia akan menyusut.

3. Indung telur bisa stres

"Ovulasi benar-benar dipengaruhi oleh stres," ujar Dweck. Ketika Anda merasa tertekan--kita bicara tentang stres karena perubahan hidup yang besar seperti pindah kota atau perubahan berat badan yang drastis--indung telur Anda akan berhenti melepaskan telur.

"Gampangnya, ini adalah cara alam untuk mencegah kehamilan di masa-masa stres," lanjut Dweck.

4. Biang kerok di balik jerawat

Karena indung telur memiliki peranan penting dalam keseimbangan kadar hormon, mereka juga bisa jadi biang kerok di balik permasalahan tubuh karena hormon. "Di kondisi tertentu, seperti sindrom indung telur polycystic, keseimbangan antara estrogen, progesteron, dan testosteron benar-benar terganggu," jelas Dweck.

"Simptom testesterone yang berlebih, seperti jerawat, pertumbuhan bulu di tempat-tempat yang biasanya dimiliki pria, dan turun naik berat badan, akan muncul." Dokter Anda bisa meresepkan obat yang mengembalikan keseimbangan kadar hormon.

5. Indung telur menyukai pil kontrasepsi

Pil kontrasepsi--terutama pil versi estrogen dan progesterone--bisa secara signifikan menurunkan risiko kanker indung telur hanya setelah beberapa bulan dikonsumsi, demikian menurut American Cancer Society.

Pil bahkan memiliki peranan penting dalam menurunkan risiko kanker pada wanita pembawa mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 (yang menempatkan Anda berisiko lebih tinggi terkena kanker indung telur), ujar Minkin.

"Pil kontrasepsi sangatlah efektif dan bisa menurunkan risiko sampai 50 persen, menurut beberapa penelitian," jelasnya. "Hal itu adalah faktor pelindung yang sangat bagus."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya