Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang tertulis dalam Trauma and Acute Care Surgery menemukan bahwa berhubungan seks yang terlalu kuat dapat menyebabkan kerusakan dan trauma pada penis. Bukan akibat permainan yang terlalu cepat atau kasar, tetapi karena remasan yang terlalu keras.
Dari sekitar 19 persen pria yang mengalami  penis patah, 60 persen kejadian ini terjadi saat pria sedang masturbasi.
Menurut penelitian penyebab yang paling umum adalah angulation and manual compression, yaitu pecahnya tabung corpus cavernosa, tempat tersimpannya darah saat ereksi.
Advertisement
Kala penis mendapat sentuhan ekstrim seperti remasan yang terlalu keras akan berakibat pada pembengkakan, kebocoran, dan komplikasi lainnya. Bahkan yang lebih menyeramkan kondisi ini dapat menyebabkan kerugian permanen pada fungsi penis.
Meskipun biasanya kondisi ini dapat diperbaiki, tetapi peneliti mengatakan kondisi ini akan sangat menyakitkan dan merugikan penis. Dikutip dari Men's Health, Selasa (6/12/2016).