Mengenal 6 Risiko Batu Ginjal Seperti yang Dialami Pesulap Limbad

Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan faktor risiko batu ginjal. Diantaranya riwayat di keluarga.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Jan 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 17:30 WIB
Batu Ginjal
Ilustrasi batu ginjal (Foto: http://www.doctortipster.com/)

Liputan6.com, Jakarta Pesulap Limbad tak sadarkan diri setelah melakukan aksi ekstrem di perayaan tahun baru lalu di Lombok. Menurut sang istri, kondisi Limbad sedang tidak fit saat itu ditambah lagi dengan adanya batu ginjal di tubuh Limbad.

Batu ginjal memang bisa terjadi pada siapa saja. Namun ada beberapa hal yang bisa meningkatkan faktor risiko batu ginjal. Apa saja? Berikut selengkapnya mengutip Mayo Clinic, Kamis (5/1/2017).

1. Riwayat di keluarga

Jika ada seseorang di keluarga pernah memiliki riwayat batu ginjal, Anda berpotensi lebih besar memiliki hal yang sama. Jika sudah memiliki satu batu ginjal atau lebih, berisiko muncul batu ginjal lain.

2. Dehidrasi

Apa Anda jarang minum? Orang yang tidak cukup minum air setiap hari bisa meningkatkan risiko tekena batu ginjal.

3. Diet tertentu

Mengonsumi makanan tinggi protein, garam, dan gula dapat meningkatkan beberapa tipe batu ginjal. Paling sering terjadi pada mereka yang mengonsumsi tinggi garam. Hal ini terjadi karena jumlah kalsium yang perlu disaring ginjal meningkat sehingga memicu risiko batu ginjal.

4. Obesitas

Indeks massa tubuh di atas normal, lingkar pinggang besar, dan berat badan berlebih terkait dengan meningkatnya risiko terkena batu ginjal.

5. Penyakit pencernaan dan operasi

Operasi bypass lambung, penyakit peradangan usus dan diare kronis bisa memicu proses pencernaan yang memengaruhi proses penyerapan kalsium dan air. Hal ini meningkatkan kadar senyawa pembentuk batu dalam ginjal.

6. Kondisi medis tertentu

Beberapa penyakit dan kondisi medis tertentu bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

Jika memiliki faktor risiko di atas ada baiknya untuk melakukan pencegahan. Seperti mengonsumsi air putih secukupnya, membatasi makanan tinggi oksalat, membatasi asupan garam dan protein hewani.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya