Stroke, Lansia Ini Dibiarkan di Luar RS Selama 3 Jam

Pasien demensia yang diduga kena stroke harus menunggu perawatan dan masuk ke ruang gawat darurat lebih dari 11 jam.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Jan 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2017, 09:00 WIB
Pasien Demensia
Brenda Mountford, pasien demensia pingsan di rumahnya. (Foto: Mirror)

Liputan6.com, Banbury, Inggris Seorang wanita lansia yang mengidap demensia dibiarkan menunggu di koridor rumah sakit selama lebih dari 11 jam setelah diduga terkena stroke. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat tidur di A & E (ruang gawat darurat).

Brenda Mountford, yang berusia 77 tahun memeroleh kode biru-terang (blue-light), yang harus segera dilarikan ke ruang gawat darurat setelah pingsan di rumahnya di Banbury, Oxon, Inggris. Ia pingsan di rumah pukul 22.30 waktu setempat.

Karena takut terjadi sesuatu yang buruk, pihak keluarga menghubungi ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit. Ketika tiba di rumah sakit, Brenda terpaksa menunggu di ambulans, tepat di luar Horton General Hospital selama tiga jam.

Akhirnya, ia dipindahkan ke tempat tidur sementara yang berada di koridor rumah sakit pukul 01.45 dini hari pada Jumat (13/1/2017). Selanjutnya, ia harus menunggu perawatan untuk masuk ke ruang gawat darurat lebih dari 11 jam.

Brenda harus menunggu lebih dari 11 jam di koridor rumah sakit. (Foto: Mirror)

Pada pukul 13.00 di hari berikutnya, Brenda yang pensiunan baru dipindahkan ke sebuah bilik di ruang gawat darurat.

Sang menantu, Amanda Mountford,  50 tahun mengatakan, dirinya menelepon rumah sakit pada pukul setengah satu tapi Brenda masih berada di ambulans di luar A & E.

"Dia kedinginan. Ada empat koridor di rumah sakit. Seluruh bilik penuh, ruang tunggu juga penuh. Hanya saja, ini mengerikan. Kami khawatir dia meninggal (di ambulans). Mereka tidak punya tempat tidur dan di luar sedang turun salju. Bagaimana mungkin mereka (perawat) akan menjaganya," ungkap Amanda, seperti dikutip Mirror, Sabtu (14/1/2017).

Prioritaskan pasien gawat darurat

Prioritaskan pasien gawat darurat

Sejak tanggal 19 Desember 2016, seluruh situs yang dijalankan Oxford University Hospitals NHS Foundation Trust telah diberikan peringatan tertinggi tingkat dua untuk menghadapi desakan operasional.

Artinya, rumah sakit yang memiliki pasien dengan kondisi gawat darurat, yang diantar South Central Ambulance Service harus dipertimbangkan menerima perawatan segera.

Brenda baru masuk ke ruang gawat darurat keesokan harinya. (Foto: Mirror)

Kepala Perawat Catherine Stoddart mengatakan, departemen gawat darurat, baik di Horton and John Radcliffe Hospitals mengalami desakan besar dan staf rumah sakit bekerja sangat keras untuk memastikan aliran pasien yang masuk.

"Kami ingin mengingatkan orang-orang di Oxfordshire untuk berhenti dan mempertimbangkan semua pilihan yang tersedia sebelum memutuskan pergi ke Departemen Gawat Darurat sehingga pasien dengan kebutuhan yang paling mendesak dapat dilayani lebih cepat," papar Catherine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya