Duduk Selama 10 Jam atau Lebih per Hari Picu Serangan Jantung

Terlalu lama duduk meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit kardiovaskular.

oleh Adanti Pradita diperbarui 26 Jan 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2017, 11:00 WIB
Serangan jantung
Terlalu lama duduk meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit kardiovaskular.

Liputan6.com, Jakarta Berlama-lama duduk di depan komputer sudah menjadi aktivitas sehari-hari orang yang bekerja di kantor. Umumnya mereka duduk selama 7-8 jam setiap hari.

Kemudian saat waktu makan siang, kemungkinan besar orang-orang tersebut akan duduk lagi selama satu jam untuk berbincang-bincang sambil menyantap makan siangnya.

Sesampainya di rumah pada sore hari, ia juga sangat mungkin akan duduk kembali untuk menyantap makan malam bersama keluarga.

Bahkan dalam perjalanan pulang, jika orang tersebut menggunakan transportasi seperti mobil atau motor, ia akan kembali dalam berada dalam posisi duduk.

Melansir CTV News, Kamis (26/1/2017), sebuah penelitian berskala besar menemukan fakta bahwa duduk terlalu lama, yakni 10 jam atau lebih setiap hari, meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit kardiovaskular. Yang paling dominan adalah penyakit jantung dan stroke.

Sekelompok ilmuwan dari sejumlah institusi seantero Amerika Serikat melakukan penelitian tersebut dengan menganalisis data yang diperoleh dari EMBASE dan MEDLINE database.

Database tersebut berisi informasi soal 720,425 peserta yang telah menyetujui penganalisaan terhadap pola hidup mereka selama 11 tahun.

Setelah dianalisis secara mendetail, para ilmuwan menyimpulkan bahwa duduk selama 10 jam atau lebih dalam sehari memperbesar risiko serangan jantung pada seseorang. Bahkan, risiko juga besar pada mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut semasa hidupnya.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of JAMA Cardiology.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya