Liputan6.com, Pittsburg, Amerika Serikat Orang yang sudah menikah dinilai lebih sehat dibanding pria atau wanita lajang. Hasil ini didapat setelah para peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburg, AS, memberikan satu bukti yang menjelaskan bagaimana dampak pernikahan terhadap kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Jurnal yang diterbitkan di Psychoneuroendocrinology menemukan, tingkat hormon stres (kortisol) orang yang sudah menikah lebih rendah dibanding mereka yang tidak pernah menikah, atau pernah menikah tapi bercerai atau ditinggal mati.
Temuan ini didukung sebuah keyakinan bahwa orang yang belum menikah akan menghadapi stres lebih sering ketimbang individu yang menikah, seperti dikutip dari situs Carnegie Mellon University, Selasa (14/2/2017).
Stres berkepanjangan dikaitkan dengan peningkatan kadar kortisol yang dapat mengganggu kemampuan tubuh mengatur peradangan, yang berujung pada berkembangnya banyak penyakit.
"Hal ini termasuk menarik untuk menemukan alur fisiologis yang mampu menjelaskan, bagaimana hubungan memengaruhi kesehatan dan penyakit," kata Brian Chin, Ph.D, mahasiswa Dietrich College of Humanities and Social Sciences’ Department of Psychology.
Kortisol menurun
Kortisol menurun lebih cepat
Selama lebih dari tiga hari, para peneliti mengumpulkan sampel air liur dari 572 orang dewasa yang sehat berusia 21-55 tahun. Beberapa sampel yang diambil tiap 24-jam dan diuji kadar kortisolnya.
Hasil penelitian menunjukkan, peserta yang menikah memiliki kadar kortisol lebih rendah daripada orang-orang tidak pernah menikah atau sebelumnya menikah.
Para peneliti juga membandingkan ritme kortisol harian tiap orang, yang biasanya kadar kortisol memuncak ketika seseorang bangun tidur dan mengalami penurunan pada siang hari.
Bagi peserta yang sudah menika, kadar kortisol mengalami penurunan lebih cepat. Pola ini dikaitkan dengan risiko minim penyakit jantung kelangsungan hidup lebih lama di antara pasien kanker.
Advertisement