Liputan6.com, Jakarta Pada umumnya, manusia akan lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan yang disajikan dalam kondisi panas atau hangat dibandingkan dingin. Apa alasannya?
Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi pilihan tersebut. Seperti dilansir dari Live Science, Jumat (24/2/2017), berikut alasannya makanan panas lebih menarik dibandingkan yang dingin.
Aroma lebih mengundang
“Makanan yang disajikan dalam kondisi masih panas mengeluarkan aroma yang jauh lebih sedap dibandingkan yang sudah dingin atau yang masih mentah,” ungkap seorang profesor di University of Alabama, Stephen Secor.
Manusia pada umumnya akan lebih mau mengonsumsi makanan yang akan memberikan sensasi nikmat di lidah. Ini tentunya melibatkan aroma yang dikeluarkan dari makanan tersebut sebelum masuk ke mulut. Jadi aroma tersebut memainkan peran yang sangat kuat dalam proses pemilihan makanan.
Instruksi otomatis dari otak
“Otak menginstruksikan kita untuk memilih makanan yang lebih sehat dan bernutrisi. Tentunya dengan instruksi tersebut manusia akan secara otomatis memilih makanan yang panas daripada yang dingin lantaran yang panas sudah diproses dengan jelas sementara yang dingin atau mentah rentan terkena bakteri atau kuman jahat yang bisa memicu timbulnya penyakit,” kata seorang ahli biologi di Harvard University, Richard Wrangham.
Tekstur sesuai keinginan lidah
Makanan yang sudah dingin atau masih mentah biasanya teksturnya kurang nikmat untuk dirasakan lidah. Contohnya hamburger, jika sudah dingin akan menjadi kaku dan keras susah dimakan.
Advertisement