Liputan6.com, Jakarta Buang air besar (BAB) bisa menjadi salah satu tanda seberapa besar kesehatan pencernaan seseorang. Menurut ahli gastroenterolog Anish Sheth, bentuk dan tekstur tinja saat BAB dapat membantu Anda merawat tubuh lebih baik.
Baca Juga
Advertisement
Berikut ini bentuk dan tekstur tinja yang perlu Anda ketahui, apakah BAB Anda normal atau bermasalah.
1. Gumpalan terpisah
Seringkali bentuk tinja berupa gumpalan gumpalan yang terpisah dapat menyakitkan untuk keluar. Tekstur ini menunjukkan, tinja tersebut tertahan di usus besar dalam jangka waktu tertentu.
Pertanda Anda mengalami sembelit. Sebaiknya, minum lebih banyak air, berolahraga rutin, dan makan makanan yang mengandung lebih banyak serat, ditulis dari Prevention, Kamis (13/4/2017).
2. Berbentuk lonjong tapi tidak halus
Bentuk tinja lonjong tapi tidak halus bisa pertanda sembelit. Tinja berada di dalam usus yang cukup lama sehingga menjadi kering.
Tapi tidak cukup kering untuk terpecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, menurut para ahli kesehatan UnityPoint.
Berbentuk lonjong dengan celah
3. Berbentuk lonjong dengan celah
Adanya celah pada tinja menunjukkan, Anda mungkin sedikit dehidrasi. Robyn Karlstadt, seorang ahli gastroenterolog di Graduate Hospital, Philadelphia menyarankan, minum air sebanyak enam sampai delapan gelas tiap hari untuk menjaga kesehatan pencernaan.
4. Berbentuk lonjong, halus, dan lunak
Tinja berbentuk lonjong, halus, dan lunak menandakan, Anda sudah menjalani diet sehat dan terhidrasi.
Advertisement
Gumpalan lunak dengan ujung yang jelas
5. Gumpalan lunak dengan ujung yang jelas
Bentuk ini cukup umum bagi orang-orang yang BAB sebanyak dua atau tiga kali sehari.
6. Potongan lunak dengan ujung yang kasar
Bentuk seperti ini mungkin menunjukkan, peradangan pada usus atau penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa atau penyakit crohn. Sebaiknya, Anda memeriksakan diri ke dokter.
Encer
7. Encer
Bentuk BAB yang encer menunjukkan, Anda terkena diare. Beberapa penyebab aantara lain, virus, bakteri, dan gangguan pencernaan. Jika diare berlangsung lebih dari dua hari, sebaiknya hubungi dokter.
Advertisement