Studi: Ukuran Pinggang Bisa Prediksi Risiko Kanker

International Agency for Research on Cancer (IARC) menemukan hasil penelitian bahwa ukuran pinggang bisa prediksi risiko kanker seseorang.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 05 Jun 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 07:00 WIB
kanker dan ukuran pinggang
International Agency for Research on Cancer (IARC) menemukan hasil penelitian bahwa ukuran pinggang bisa prediksi risiko kanker seseorang.

Liputan6.com, Jakarta International Agency for Research on Cancer (IARC) menemukan, ukuran pinggang dapat memprediksi risiko kanker pada setiap orang.

Pemimpin penelitian, Heinz Freisling, Ph.D., mengatakan, Indeks Massa Tubuh atau BMI, ukuran lingkar pinggul, dan rasio pinggul ke pinggang juga bisa menentukan munculnya kanker.

"Temuan kami menunjukkan bahwa baik BMI maupun seluruh lemak dalam tubuh dapat menjadi indikator akurat untuk mengetahui risiko kanker," ujar Freisling.

Kelebihan berat badan dikaitkan dengan 13 jenis kanker termasuk payudara, usus dan pankreas. Seperti dilansir laman Glamour, Senin (4/6/2017) bertambahnya berat badan yang diikuti dengan peningkatan lemak visceral--lemak dalam yang membungkus organ tubuh--berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan termasuk kanker.

Freisling mengatakan khususnya bagi wanita, ukuran pinggang lebih dari 88 centimeter, meningkatkan risiko kanker dan diabetes tipe 2 lebih tinggi. Pencegahannya, rutin beraktivitas fisik setiap hari selama 30 menit untuk menjaga berat badan tubuh dan pembakaran lemak.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya