Liputan6.com, Jakarta Selain bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan sensitif, gangguan hormon, serta mengganggu fungsi otot hingga sebanyak 25 persen, kandungan triclosan pada sabun yang digunakan sehari-hari juga bisa membuat kita terserang kanker.
Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan, jika produk antibakteri dengan kandungan triclosan berisiko menyebabkan kanker. Termasuk penelitian yang sempat dilakukan oleh para peneliti di University of California, San Diego School of Medicine, yang diterbitkan oleh Prosiding National Academy of Sciences.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Science Daily, dalam penelitian tersebut menunjukkan, triclosan menyebabkan fibrosis hati dan kanker pada tikus laboratorium melalui mekanisme molekuler. Di mana metode ini, dianggap cukup relevan pada manusia.
“Seperti halnya pada tikus, risiko ini sangat nyata pula pada manusia, terutama bila dikombinasikan dengan senyawa lain yang memiliki aksi serupa,” ujar profesor di departemen Kimia dan Biokimia dan Farmakologi, Robert H. Tukey, PhD.
Tikus yang terpapar triclosan selama enam bulan atau kira-kira setara dengan 18 tahun manusia, dinyatakan lebih rentan terhadap serangan tumor hati. Bahkan, tumor mereka juga lebih besar dan lebih sering daripada tikus yang tidak terkena triclosan.
Sebuah penelitian lain juga ada yang menyebut, triclosan pada sabun memiliki sifat klorofenol yang bisa tersimpan dalam lemak jika masuk ke dalam tubuh. Hal ini membuat triclosan, menjadi penyebab hadirnya kanker di tubuh manusia.
Tidak hanya kanker hati, triclosan yang merupakan bahan kimia cukup keras juga berpotensi menyebabkan kanker kulit, bila digunakan terlalu sering dalam keperluan sehari-hari.
Ada pun nama bahan kimia yang disebut dapat menyebabkan kanker adalah 2,4-Dichlorophenoxy. Itu pun jika digunakan dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama.
(Hamzah Arfah)