Liputan6.com, Jakarta Operasi tumor otak dengan menggunakan metode keyhole (operasi lubang kunci) menawarkan keunggulan tersendiri. Hal ini berbeda dari operasi tumor otak yang harus membuka kepala.
Baca Juga
Advertisement
Dr Agus C Anab, SpBS, dokter spesialis bedah saraf dari tim medis Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia, menjelaskan, metode keyhole berupa operasi tumor otak yang membuat sayatan pada alis mata. Melalui alis mata, tumor otak yang diidap pasien diangkat sepenuhnya.
"Keunggulannya metode ini meminimalisir trauma. Kalau operasi tumor otak yang harus membuka kepala, pasien bisa alami trauma," kata dr Aca, sapaan akrabnya, saat ditemui dalam acara "CBSC Indonesia Tangani Bedah Tumor Otak dengan Metode Keyhole melalui Alis Mata" di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Risiko perdarahan saat menggunakan metode keyhole juga minim. Ini karena tidak terlalu banyak tekanan saat operasi berlangsung, yang cukup dengan membuat sayatan di alis mata.
Setelah operasi tumor otak selesai, pasien juga pulih dengan cepat. Bahkan sehari setelah operasi, pasien sudah mampu untuk berjalan, lanjut dr Aca.
Simak video menarik berikut ini:
Bekas sayatan tersamarkan
Bila jahitan operasi tumor otak yang membuka kepala akan membekas dan terlihat jelas, maka pada operasi menggunakan metode lubang kunci, bekas sayatan akan tersamarkan dengan alis mata.
Seiring waktu, sayatan pada alis mata seperti tidak berbekas. Seperti halnya yang dialami Amelia Genial, 50 tahun. Wanita yang saat ini tinggal di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pernah mengidap tumor otak.
Ia menjalani operasi tumor otak menggunakan metode keyhole pada September 2016. Kini, Amelia sembuh total.
"Sampai saat ini, saya tidak ada keluhan apa pun sejak dioperasi. Sayatan di alis mata juga seperti tidak berbekas," ujarnya.
Advertisement