Pelajar Cilik Rakit Kacamata Pengganti Tongkat Tunanetra

Pelajar ini ciptakan kacamata tuna netra. Kacamata tersebut dilengkapi detektor lingkungan yang dapat mendeteksi benda di sekitar.

oleh Umi Septia diperbarui 17 Okt 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 06:00 WIB
Kacamata tuna netra
Kacamata tuna netra dengan detektor lingkungan, salah satu pemenang KJSA 2017.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu karya yang masuk dalam sembilan karya terbaik dalam Kalbe Junior Science Awards 2017 adalah kacamata tunanetra buatan Seline Hung dan Rafael Matteo. Kacamata ini bukan sekadar kacamata tunanetra biasa karena mampu mendeteksi benda yang berada di depannya.

Seline dan Rafael adalah siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) dan kelas 1 sekolah menengah pertama (SMP) yang tergabung dalam klub sains Robo Buddy Robotic School Bandung. Keduanya terinspirasi membuat kacamata tunanetra yang dapat mendeteksi lingkungan sekitar karena sering melihat tunanetra menggunakan tongkat untuk menyentuh barang yang ada di sekitarnya.

Hal itu dilakukan oleh tunanetra umumnya karena mereka berusaha meraba jalan yang akan dilalui agar terhindar dari bahaya. Namun, meraba dengan tongkat tentunya memiliki risiko tidak terduga, seperti terjatuh atau tergelincir.

"Kacamata ini dibuat untuk melengkapi tongkat tunanetra," ucap Seline dalam acara KJSA 2017, Sabtu (16/10/2017) di Pasar Seni, Ancol, Jakarta Utara.

Mereka berharap kacamata tersebut dapat membantu tunanetra agar terhindar dari bahaya yang mungkin menimpa mereka di jalan.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

Keuntungan kacamata tunanetra

Kacamata tunanetra ciptaan Seline dan Rafael masih berupa rancangan dasar atau prototipe. Kacamata tersebut dibuat dari kacamata hitam yang dilengkapi perangkat yang dapat mendeteksi benda yang Anda di depan penyandang tunanetra tersebut.

Kacamata ini berfungsi dengan bantuan gelombang ultrasonik. Keuntungannya, tunanetra tidak perlu menyentuh benda untuk mengetahui objek apa yang berada di sekitar, terutama di depannya.

Berkat ide cemerlang mereka, kacamata tersebut berhasil terpilih dalam 18 karya finalis dari 1.103 karya yang diterima oleh Kalbe. Kacamata tersebut merupakan salah satu pemenang karya terbaik dengan hadiah sebesar Rp6.000.000.

Meski tidak terpilih menjadi salah satu pemenang dengan karya terunggul, namun predikat salah satu karya terbaik merupakan suatu prestasi yang membanggakan.

Selain itu, ide mereka patut diacungi jempol karena menjadi sebuah inovasi. Ide tersebut pun nantinya bisa digunakan untuk membantu tunanetra agar lebih mudah mengetahui kondisi sekitar sehingga meminimalisir bahaya yang mungkin menimpa saat mereka berada di jalan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya