Liputan6.com, Jakarta Dokter Letty Sultri tewas ditembak suaminya sendiri, dokter Helmi, di klinik Azzahra Medical Center, Cawang, Jakarta Timur. Sebelum penembakan, keduanya terlibat cekcok mulut hingga menyita perhatian pasien yang berobat di klinik tersebut.
Berkaca dari permasalahan tersebut, psikolog dari rumah konsultasi dan pusat informasi Tiga Generasi Jakarta, Anna Dauhan, menilai permasalahan dalam rumah tangga sebaiknya dinilai secara rasional dan objektif. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga
"Perlu secara rasional dan objektif menilai, apakah benar bahwa pasangan tidak setia, atau melakukan hal-hal yang dituduhkan (oleh si pelaku itu sendiri). Nilai kembali apakah memang ada alasan yang masuk akal, ataukah karena ini hanya karena perasaan tidak aman dan kurang percaya diri pada diri penderita yang merasa cemburu ini," ucap Anna saat dihubungi pada Jumat (10/11/2017).
Advertisement
Anna mengimbau agar pasutri melakukan komunikasi untuk menjaga hubungan tetap baik. "Komunikasikan dengan pasangan apabila merasa cemburu, minta dukungan pasangan untuk juga menjaga perasaan Anda. Perkuat rasa aman dan percaya diri dengan melihat hal-hal positif dalam diri," ucap dia.
Menurut Anna, apabila seseorang memiliki pandangan positif pada dirinya dan merasa berada dalam hubungan yang aman, perasaan cemburu tidak cepat muncul.
Selain itu, apabila memang tidak ada alasan yang masuk akal dan tidak ada dasar dari kecemburuannya dan merasa kesulitan untuk meningkatkan rasa percaya diri maupun aman dalam hubungan dengan pasangan, diskusikan dengan profesional untuk mendapatkan bantuan.
Saksikan video menarik berikut :
Kisah penembakan dr Letty
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, pasutri yang telah berumah tangga selama sekitar lima tahun itu memang kerap cekcok.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap korban. Hal inilah yang membuat Letty menggugat cerai suaminya.
Menurut keterangan polisi, penyebab pasutri tersebut cekcok sebelum penembakan adalah akibat perselisihan rumah tangga tersebut.
"Ya membicarakannya masalah rumah tangga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Namun, Argo tidak bisa merinci isi pembicaraan pelaku dan korban saat itu. Apalagi keterangan pelaku kerap berubah-ubah saat diperiksa.
"Ya enggak tahu ya kalau minta balikan. Bahwa dia berkeluarga, digugat cerai sama istrinya. Otomatis kan membicarakan itu. Kan akhir November mau putus (gugatan cerai)," ucap Argo.
Advertisement