Orangtua, Wajib Tahu Gejala Difteri

Gejala awal difteri bisa tidak spesifik seperti demam, nafsu makan menurun dan lesu. Namun, ada ciri khas difteri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Des 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 17:00 WIB
Difteri Juga Incar Orang Dewasa, Waspadalah!
Gejala awal difteri bisa tidak spesifik seperti demam, nafsu makan menurun dan lesu. Namun, ada ciri khas difteri.

Liputan6.com, Jakarta Kasus difteri kembali merebak di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri.

Difteri adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diptheriae. Penularan bakteri ini melalui percikan ludah saat bersin atau batuk seperti disampaikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Mohamad Subuh.

Terkait meningkatnya kasus difteri di beberapa tempat, orangtua sebaiknya mengenali gejala awal penyakit ini. Gejala awal difteri bisa tidak spesifik, seperti disampaikan IDAI mengutip rilis, dikutip Kamis (7/12/2017) ,yakni:

- Demam tidak tinggi

- Nafsu makan menurun

- Lesu

- Nyeri menelan dan nyeri tenggorok

- Sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah

Walau begitu, ada tanda khas pasien mengalami difteri yang bisa dilihat dari tenggorokannya, yakni ditandai berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorok atau hidung, yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut sebagai bull neck.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Jika ditemukan gejala, segera ke dokter

Mengingat difteri adalah penyakit yang mudah menular dan mematikan bagi anak-anak, IDAI mengingatkan agar anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat bila memperlihatkan gejala difteri.

"Apabila anak anda mengeluh nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok (stridor) atau pembesaran kelenjar getah bening leher, khususnya anak berumur kurang 15 tahun," kata IDAI lagi.

Lalu, anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai difteri. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah anak benar difteri atau bukan.

"Apabila anak anda didiagnosis difteri, akan diberikan tata laksana yang sesuai termasuk perawatan isolasi," seperti rilis IDAI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya